PR CIREBON - Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan sejumlah ilmuwan dalam Scripps Research menunjukkan mutasi baru dari virus corona yang diberi label D614G.
Dijelaskan, kemunculan mutasi ini hampir dapat 10 kali lebih menular dari virus aslinya SARS-CoV-2 yang muncul di Wuhan, Tiongkok.
"Virus dengan mutasi ini jauh lebih menular daripada virus yang tidak memiliki mutasi dalam sistem kultur sel," jelas Dr Hyeryun Choe, PhD yang merupakan ahli virus dan penulis senior penelitian dalam Scripps Reasearch tersebut.
Baca Juga: Pesan Tersirat Jokowi dalam Rakornas, Penegak Hukum Diminta Jangan Gigit Orang yang Tak Salah
Bahkan, lansiran dari Daily Mail menyebutkan bahwa mutasi terbaru itu terbilang lebih kuat karena memiliki 4 hingga 5 kali lebih banyak mahkota (paku/duri menyerupai mahkota) yang menonjol dari permukaan virus.
"Jumlah mahkota fungsional pada virus yang telah bermutasi ini 4 atau 5 kali lebih banyak," ungkap Dr Choe.
Konon kabarnya, mahkota yang menonjol dari permukaan tubuh virus ini yang memungkinkan dapat menempel ke sel manusia.
Baca Juga: Berikut Beberapa Hal yang perlu Diwaspadai saat Timbulnya Gejala Chikungunya
"Data kami sangat jelas, virus yang telah bermutasi ini menjadi jauh lebih tangguh," tutur Dr Choe.
Dalam arti lain, apabila jumlah mahkota lebih banyak maka diduga akan lebih cepat menginfeksi sel manusia.