Network
SABACIREBON – Presiden Rusia Vladimir Putin nampaknya sudah membutakan mata dan telinga secara internasional mengenai invasinya menyerbu Ukraina.
Dia tak bergeming dengan berbagai cercaan, cemoohan bahkan sanksi berupa apapun yang berkaitan dengan penyerbuan dan penguasaan sepihak daerah-daerah di negara yang berdaulat, Ukraina sejak 24 Februari lalu.
Bahkan dia berani menantang secara kekuatan militer negara-negara anggota NATO jika mengganggu invasinya itu.
Kini Putin bahkan mengancam akan segera mengumumkan dimulainya Perang Dunia 3 setelah haipir tidak bulan dia jadikan Ukraina sebagai bulan-bulanan persenjataan canggihnya.
Baca Juga: Liga Spanyol, Hadapi Levante, Valencia Dihantui Kegagalan di Piala Raja? Ini Tanggapan Bordalas
Presiden Rusia, Vladimir Putin kabarnya akan mendeklarasikan Perang Dunia 3 dalam waktu dekat atau beberapa hari ke depan.
Pernyataan Vladimir Putin tersebut disampaikan oleh Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace.
Ben Wallace dengan yakin menilai bahwa Vladimir Putin kemungkinan besar akan memobilisasi rakyat Rusia karena kegagalan atas apa yang disebutnya sebagai operasi militer khusus di Ukraina.
Seperti diketahui sebelumnya, pasukan Vladimir Putin mulai melakukan penyerangan ke Ukraina pada 24 Februari 2022 dengan alasan ingin melakukan 'denazifikasi' di negara tersebut yang bisa mengancam Rusia.
Baca Juga: Begini Cara Bikin Ketupat yang Lembut Gurih dan Tahan Lama
Sebelumnya, Vladimir Putin juga mengancam akan menggunakan senjata nuklir untuk melawan kekuatan barat jika mereka menghalangi jalannya dan terus ikut campur.
Membahas hal tersebut, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan bahwa ancaman senjata nuklir dari negaranya sangat serius.
Saat diwawancarai LBC News, Wallace memberi peringatan kepada semua orang bahwa Putin bakal segera mewujudkan ancamannya tersebut pada 2 hari ke depan.
Namun, Wallace mengaku tidak akan terkejut apabila Putin mendeklarasikan perang 'yang baru' tersebut.
Baca Juga: Striker Persib Bandung, Ciro Alves dan David da Silva, Punya Tandem Asing Baru
“Saya tak akan terkejut. Ia kemungkinan akan mengumumkannya pada awal Mei bahwa, ia akan menegaskan tengah berperang dengan Nazi dunia dan perlu memobilisasi massal rakyat Rusia,” kata Wallace dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Mirror pada 30 April 2022.
"Kami adalah bagian dari kemitraan NATO dari 30 negara yang mengalahkan dia, melebihi jumlah dia dan berpotensi memiliki semua kemampuan yang kami miliki," katanya lebih lanjut.
Selain itu, Wallace juga mengaku tidak takut atas ancaman perang nuklir jika Putin benar-benar mendeklarasikannya.
Baca Juga: Saksikan, Lebaran di Garut diisi acara Tradisional 'Ngapungkeun Balon'
"Saya tidak takut padanya (Putin), saya pikir kita harus sangat bersyukur di negara ini bahwa kita memiliki pencegah nuklir," ujarnya.
Menurut Wallace, Putin nyaris mengalami kegagalan pada semua tujuannya di Ukraina dan kemungkinan akan melakukan konsolidasi yang ia bisa.
Wallace menegaskan, pihaknya Inggris harus membantu rakyat Ukrainasecara efektif dan menjaga momentum untuk terus mendukung mereka.
Pernyataan Wallace tersebut dilontarkan saat 8.000 tentara Inggris melakukan latihan militer di Eropa timur untuk bersiap menghadapi agresi Rusia.
Baca Juga: Skuad Terbaik Terpilih untuk SEA Games, Irfan Jaya Masuk Daftar 3 Pemain Bintang Berpotensi Dicoret
Pada salah satu pengerahan terbesar sejak Perang Dingin, puluhan tank, pesawat, artileri, dan kendaraan serbu lapis baja akan bergabung dalam latihan di seluruh Eropa.
Hal tersebut dilakukan di bawah rencana yang telah ditingkatkan sejak penyerangan Rusia ke Ukraina akhir Februari 2022 lalu.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan bahwa sebenarnya negaranya telah merencanakan persiapan militer sejak lama. Namun, rencana tersebut akhirnya ditingkatkan setelah invasi Rusia ke Ukrainabenar-benar terjadi.
Baca Juga: Presiden Rusia Vladimir Putin akan hadir dalam pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali.
Komandan Angkatan Darat Inggris, Letnan Jenderal Ralph Wooddisse mengatakan bahwa negaranya memberikan kontribusi yang signifikan untuk pertahanan Eropa dan pencegahan agresi Rusia.***
