Kisah Ironi Kasus Kematian Perdana Menteri Swedia, dari Tertunda 34 Tahun hingga Pelaku Telah Wafat

- 11 Juni 2020, 16:10 WIB
POLITISI Swedia Olof Palme membuat tanda kemenangan setelah kemenangan pemilihan Sosial Demokrat, 19 September 1982. Foto diambil pada 19 September 1982.*
POLITISI Swedia Olof Palme membuat tanda kemenangan setelah kemenangan pemilihan Sosial Demokrat, 19 September 1982. Foto diambil pada 19 September 1982.* // TT News Agency/Bertil Ericson via REUTERS

Lebih lanjut, Jaksa Petersson menjelaskan bahwa sejumlah pernyataan saksi mata menyatakan Engstrom adalah si pembunuh, tetapi para saksi mata juga menyanggah pernyataan Engstrom soal pergerakannya di lokasi kejadian.

Baca Juga: Berhasil Ungkap Kota Kuno Berusia 2000 Tahun, Arkeolog Sebut Teknologi GPR Jadi Arah Baru Penelitian

Kemudian, anggota keluarga Engstrom berulang kali membantah tuduhan itu, dengan lansiran surat kabar Expressen yang menyebutkan, istri Engstrom justru menggambarkan mendiang suaminya sebagai orang yang terlalu canggung untuk bisa melakukan penembakan.

Namun berdasarkan pernyataan resmi tim investigasi, Engstrom disebut sebagai pembunuh tunggal tanpa kaitan politik tertentu. Hal itu secara otomatis membantah sejumlah teori konspirasi yang melingkupi kasus penembakan Palme.

Sementara itu, Palme merupakan seorang politikus Swedia yang sukses memimpin Partai Sosial Demokrat Swedia selama beberapa dekade dan menjabat sebagai perdana menteri dalam dua periode.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Beredar Foto Presiden Donald Trump Tanpa Busana yang Mendapatkan Semprotan

Ia pun dikenal sebagai salah satu perancang konsep negara kesejahteraan ala Skandinavia, pengkritik AS maupun Uni Soviet pada masa Perang Dingin dan sebagian masyarakat menganggapnya sebagai bapak bangsa Swedia modern.

Dalam jabatannya sebagai perdana menteri, ia diamanatkan dua periode jabatan, yakni periode tahun 1969 hingga 1976 dan periode tahun 1982 hingga 1986 saat ia meninggal dunia akibat tembakan tersebut.***

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: REUTERS Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah