Bak Mengemudi dalam Gelap, Skandal Data Virus Corona di Brasil Picu Kecaman Lebih Lanjut

- 9 Juni 2020, 11:11 WIB
Penggali kubur membawa peti mati Avelino Fernandes Filho, 74, yang meninggal karena penyakit coronavirus (COVID-19), selama pemakamannya di Rio de Janeiro, Brasil, 18 Mei 2020.*
Penggali kubur membawa peti mati Avelino Fernandes Filho, 74, yang meninggal karena penyakit coronavirus (COVID-19), selama pemakamannya di Rio de Janeiro, Brasil, 18 Mei 2020.* /REUTERS/

Brasil kini menempati urutan kedua dalam kasus yang dikonfirmasi, di belakang Amerika Serikat, dan jumlah kematiannya minggu lalu melampaui Italia.

Brasil dapat melihat kematian Covid-19 meningkat menjadi 165.960 pada Agustus, di atas perkiraan untuk Amerika Serikat yang memiliki 100 juta lebih orang, menurut sebuah proyeksi baru oleh Institut Metrik dan Evaluasi Kesehatan Universitas Washington.

Baca Juga: Tim Densus 88 Tangkap Seorang Terduga Teroris di Susukan Cirebon 

Perkiraan yang diperbarui menunjukkan bahwa epidemi Brasil bisa menjadi yang paling mematikan secara global.

Bagi Carlos Machado, kepala penelitian di Sekolah Nasional Kesehatan Masyarakat, bagian dari lembaga publik yang disegani Yayasan Oswaldo Cruz, kurangnya data yang dapat diandalkan di Brasil berbahaya.

"Tidak memiliki data yang diperbarui dan dapat diandalkan selama pandemi, proporsi ini seperti mengemudi dalam gelap. Meskipun kami tidak memiliki vaksin, informasi adalah senjata terbaik yang kami miliki," katanya.

Baca Juga: Terungkap Buku Putih Tiongkok yang Beberkan Kronologi Awal Pandemi Covid-19 di Wuhan

Kebingungan mengenai angka-angka tersebut telah memimpin sekelompok outlet media terbesar di Brasil untuk meluncurkan sistem pelacakan data mereka sendiri, menurut sebuah laporan di surat kabar Folha de S.Paulo.

Dewan Nasional Sekretaris Kesehatan (Conass), yang menyatukan para kepala departemen kesehatan negara bagian Brasil dan terpisah dari kementerian kesehatan, juga telah menciptakan platform sendiri.

Menurut dewan itu, Brasil telah mencatat 680.456 kasus Covid-19 dan 36.151 kematian akibat penyakit pada akhir Minggu sore.***

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah