Dan hal ini tentu mengkhawatirkan, karena pergerakan kapal dan pesawat di wilayah tersebut bisa saja dibatasi oleh Beijing.
Tiongkok disebut telah melakukan latihan ekstensif di wilayah tersebut untuk mengklaim kepemilikan wilayah dengan sainganya Vietnam, Brunei, Malaysia, Filipina, da Taiwan.
Hubungan diplomatik antara lima negara yang mengkalim pulau-pulau di wilayah tersebut sudah sangat tegang.
Pembangunan bunker baru-baru ini di beberapa atol juga merujuk ke tindakan Tiongkok untuk perlindungan terhadap serangan udara dan rudal, yang meningkatkan prospek konfik yang bisa memicu perang dunia ketiga.
Baca Juga: Hanya Berlaku Dua Hari Sekali, PT KAI Ubah Jadwal Perjalanan Kereta Api Luar Biasa
Tiongkok telah mereklamasi sebagian besar tanah bersama dengan melakukan pekerjaan pembangunan tingkat tinggi di Fiery Cross Reef, termasuk dengan membangun bandara.
Pulau-pulau dan terumbu karang di sekitarnya telah menjadi subjek sengketa wilayah yang pahit yang telah berlangsung lama, dengan kelima negara tersebut semuanya mengklaim bagian dari kepulauan tersebut.
Menurut AMTI, Tiongkok sekarang memiliki tujuh pos di Sratlys tetapi memfokuskan upayanya untuk memperkuat trio pangkalan yang dijuluki 'Tiga besar'.
Yang terbesar dan tercanggih di Fiery Cross Reef telah sepenuhnya diubah dari tiga terumbu menjadi instalasi militer besar saat ini.
Baca Juga: Maksimalkan Penerapan PSBB, Dishub dan Satlantas Polres Cirebon Kota Tutup Dua Ruas Jalan