PIKIRAN RAKYAT - Untuk anak-anak berusia 9 tahun, pandemi Covid-19 ini cenderung belum bisa dimengerti secara jelas.
Namun berbeda dengan bocah asal Malaysia, Nur Afia Qistina Zamzuri (9) yang memahami bahwa keadaan di tengah pandemi ini sangatlah berbahaya.
Rumah sakit pun kini banyak yang kekurangan Alat Pelindung Diri (APD) sehingga terpaksa harus mengakalinya dengan membuat APD sendiri.
Baca Juga: Nekat Kabur Mudik saat Lockdown Corona, 5 Pekerja Migran Tewas Terjepit Truk Bermuatan Mangga
Setelah mendengar bahwa rumah sakit setempat sedang mencari orang untuk menjahit alat pelindung, Afia langsung menawarkan dirinya untuk membantu.
"Saya merasa tidak enak, jadi saya memberi tahu ibu saya bahwa saya ingin membantu," kata Nur Afia kepada Reuters di rumahnya di Kuala Pilah, sebuah kota di negara bagian Negeri Sembilan, Malaysia Barat Daya.
Diketahui, bahwa bocah berusia sembilan tahun itu memang sudah belajar menjahit sejak umur 5 tahun.
Dan kini, ia dapat membuat sebanyak 4 buah APD setiap harinya. Ia Harus berkutat dengan alat mesin jahit di sela-sela waktu bermain dan kelas online yang ditutup di tengah Lockdown di seluruh negeri.
Baca Juga: Corona Lingkari Staf Pemerintahan Trump, Gedung Putih Terasa Sesak dan Berisiko Tinggi
Sejak awal Maret, Nur Afia telah membuat 130 gaun APD untuk dua rumah sakit terdekat.
Enam puluh buah lagi sedang dalam proses, karena bulan ini lebih menantang pasalnya Nur Afia, yang keluarganya Muslim, kini juga tengah menjalani bulan puasa Ramadhan.
Namun meski begitu, puasa tidak menghentikannya, dan dia sering mulai menjahit setelah melaksanakan sahur di waktu subuh.
Ketertarikan Nur Afia dalam bidang menjahit dimulai setelah menyaksikan ibunya Hasnah Hud, seorang penjahit, membuat pakaian di bisnis rumahnya.
Baca Juga: Tampak Cantik nan Memesona, Astronom Sukses Abadikan Potret Planet Jupiter Meski dari Bumi
Ketika keterampilan Nur Afia meningkat, dia mulai mendapatkan uang sendiri dengan menjahit sarung bantal dan menambal pakaian yang robek untuk tetangga dan kerabat keluarga.
Hasnah mengatakan putrinya menjadi lebih termotivasi setelah melihat foto-foto petugas medis mengenakan gaun yang dibuatnya.
"Dia berkata, 'Bu, saya pikir saya tidak punya pekerjaan sekolah jadi saya ingin menjahit lebih banyak," kata Hasnah.***