"Badai sitokin dapat sangat merusak paru-paru dan menyebabkan sindrom gangguan pernapasan akut dan kematian pada pasien," tuturnya.
"Inilah yang tampaknya membunuh sebagian besar pasien Covid-19, bukan penghancuran paru-paru oleh virus itu sendiri. Ini adalah komplikasi dari salah arah sistem kekebalan tubuh," ujar Daneshkhah.
Sejak itulah, Backman percaya vitamin D memainkan peran utama. Vitamin D tidak hanya meningkatkan sistem kekebalan tubuh bawaan kita, tetapi juga mencegah sistem kekebalan tubuh kita menjadi terlalu aktif.***