Menjadi Tahun yang Suram, Ilmuwan Kini Prediksi 2020 akan Capai Rekor Jadi Tahun Terpanas

- 29 April 2020, 10:54 WIB
Ilustrasi Iklim Panas
Ilustrasi Iklim Panas /Pexels/Anastasia Shuraeva

PIKIRAN RAKYAT - Para ahli memperkirakan kemungkinan 50 persen hingga 70 persen bahwa tahun 2020 akan berakhir dengan memecahkan rekor terpanas terik matahari dari empat tahun lalu.

Lockdown karena virus corona di seluruh dunia disebut membantu membersihkan langit dan mengurangi polusi udara.

Rekor terpanas ini disebut telah dimulai pada bulan Januari 2020 silam.

Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Donasi Kaos Oblong Bekas untuk Tim Medis RS Wisma Atlet, Ini Faktanya

Inilah sebabnya mengapa Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS telah memperkirakan 75 persen, kemungkinan tahun 2020 akan menjadi tahun terpanas.

Tahun ini juga menyebabkan kebakaran hebat di Australia, yang diketahui disebabkan oleh suhu yang tinggi.

Cuaca panas dan kering yang dikombinasikan dengan kekeringan dan angin kencang menciptakan kondisi sempurna untuk api menyebar dengan cepat.

kebakaran hutan di Australia mengakibatkan hilangnya lebih dari setengah miliar populasi hewan.

Baca Juga: Dikunjungi Ribuan Ubur-ubur, Pembangkit Listrik Paiton Probolinggo Pasang 3 Lapis Pengaman

Para ahli merujuk tahun 2020 akan menjadi tahun terpanas dari catatan cuaca global yang dimulai sejak pertengahan hingga akhir abad ke-19. Rekor itu dimulai pada tahun 2016.

2020 tidak seharusnya menjadi tahun El Niño (fase prediksi cuaca hangat), karena menunjukkan kemungkinan ada alasan lain untuk suhu yang lebih tinggi.

Karsten Haustein, seorang ilmuwan iklim di Universitas Oxford, menjelaskan bahwa meskipun emisi baru mungkin turun baru-baru ini, tingkat gas rumah kaca tetap tinggi.

"Krisis iklim terus berlanjut. Emisi akan turun tahun ini, tetapi konsentrasinya terus meningkat. Kami sangat tidak mungkin dapat melihat adanya perlambatan dalam peningkatan level GRK atmosfer," ujar Haustein, dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari situs The Sun.

Baca Juga: Tingkatkan Perekonomian, UMKM Gorontalo Buat Hand Sanitizer dari Nira Pohon Aren

Met Office di Inggris lebih berhati-hati dalam memperkirakan bahwa ada kemungkinan 50% 2020 akan menjadi tahun terpanas.

Orang Inggris telah melihat kenaikan suhu yang kurang jelas dibandingkan dengan bagian dunia lainnya.

Namun, pada April di Inggris telah terjadi kenaikan 3,1C di atas rata-rata yang terjadi di Cornwall dan tempat-tempat di Wales.

Pada bulan Januari, banyak negara Arktik terlihat memiliki salju yang terbatas karena bulan itu menjadi bulan terpanas.

Baca Juga: Cek Fakta: Italia Dikabarkan Minta Dibacakan Quran untuk Lawan Covid-19, Faktanya Berbeda

Pada bulan Februari juga, basis penelitian Antartica mendaftarkan suhu tertinggi.

Sebagian besar AS dan Australia juga belakangan ini telah mencatat rekor tingkat panas.

Bahkan jika 2020 tidak menjadi tahun terpanas, Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS berpikir tahun 2020 akan berada dalam lima tahun terpanas yang tercacat.

Dalam berita lain, para peneliti telah memperingatkan bahwa Antartika sedang mencair.

Baca Juga: Cek Fakta: Italia Dikabarkan Minta Dibacakan Quran untuk Lawan Covid-19, Faktanya Berbeda

Kebakaran hutan di dekat lokasi bencana nuklir Chernobyl dilaporkan mendorong tingkat radiasi di daerah itu 16 kali lipat.

Sebagian besar Antartika Barat dan sebagian besar wilayah Antartika Timur pernah tertutup hutan hujan.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah