Network
PIKIRAN RAKYAT - Pentagon merilis tiga video yang menunjukan 'fenomena udara tak terindentifikasi' atau kerap disebut objek terbang tak terindentifikasi (UFO) pada Senin, 27 April 2020 kemarin.
Pentagon menyebut, ketiga video itu dirilis dalam upaya menghilangkan keselahpahaman mengenai keabsahan video yang telah beredar selama bertahun-tahun, di tengah menyeruaknya sejumlah pertanyaan mengenai keaslian video tersebut.
Baca Juga: Antisipasi Kejahatan, Polres Cirebon Kota Ajak Satpam Aktif Tingkatkan Kamtibmas
Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs USA, Today, dari ketiga video tersebut, penayangan pertama bocor pada tahun 2007 dan ditemukan Angkatan Laut AS pada 2009, video itu menunjukan benda-benda kecil terbang.
Lebih lanjut, menurut Departemen Pertahana, video kedua direkam pada Januari 2015 lalu, mereka mengungakapkan, angkatan laut sebelumnya mengakui bahwa video itu adalah miliknya.
"Setelah peninjauan menyeluruh, departemen telah menentukan bahwa rilis resmi dari video yang tidak dapat diklasifikasi ini, tidak mengungkapkan kemampuan atau sistem yang sensitif.
Baca Juga: WHO Klaim Virus Corona Berasal dari Hewan, AS Ngotot Terus Lakukan Penyelidikan Serius
"Dan tidak melanggar investigasi selanjutnya atas serbuan ruang udara militer oleh fenomena udara tak terindentifikasi," tegas Departemen Pertahanan dalam sebuah pernyataan.
Kemudian, video yang dikenal sebagai "FLIR1," "Gimbal" dan "GoFast", sebelumnya diterbitkan oleh New York Times dan To The Stars Academy of Arts and Science, yang didirikan bersama oleh mantan anggota band Blink-182 Tom DeLonge.
Baca Juga: Masih Banyak yang Belanja di Pasar, Dirut PD Pasar Berintan Persilakan dengan Syarat
