Network
PIKIRAN RAKYAT - Otoritas Tiongkok telah menghapus kebijakan penguncian wilayah atau Lockdown pada 8 April 2020 lalu, hal ini terjadi karena negara asal pandemi ini tidak melaporkan lonjakan kasus per akhir Maret.
Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs AFP, banyak anak-anak begerombol memulai kembali aktivitas sekolah di dua kota besar Tiongkok, sejak penguncian wilayah dicabut pemerintah setempat.
Jalanan dua kota penting Tiongkok, Shanghai dan Beijing dipadati puluhan ribu siswa yang akan kembali bersekola setelah berbulan-bulan ditutup imbas pandemi Covid-19.
Baca Juga: Penampakan Orang Menggunakan Masker Terlihat pada Asteroid yang Tengah Mendekati Bumi
"Saya senang, sudah terlalu lama sejak saya melihat teman sekelas saya. Aku sangat merindukan mereka. Di rumah, sulit berada di depan komputer sepanjang hari dan tidak terlalu bagus untuk belajar," ujar Hang Huan, siswa berusia 18 tahun di Shanghai.
Puluhan ribu siswa Shanghai di tahun terakhir sekolah menengah atas mereka, telah diizinkan kembali ke ruang kelas pada Senin, 27 April 2020 ini.
Sedangkan di Beijing, hanya siswa sekolah menengah atas yang kembali bersekolah, keputusan ini diambil pemerintah, agar semua siswa dapat mengikuti ujian masuk ke universitas tinggi yang diingikan.
Baca Juga: Corona Gempur AS, Donald Trump Disebut Terlalu Sibuk Bekerja hingga Lupa Makan Siang
Lebih lanjut, Kementerian Pendidikan Tiongkok juga mengibmbau, bahwa setiap sekolah wajib menyediakan fasilitas pengecekan suhu di gerbang, guna menekan risiko seseorang terinfeksi virus corona dan memutus rantai penyebaran.
Sementara itu, pada akhir tahun 2019 lalu jumlah terinfeksi virus corona di Tiongkok mencapai angka cukup tinggi, sehingga pemerintah memutuskan untuk merbelakukan penguncian wilayah yang ketat, dan menutup semua fasilitas umum termasuk sekolah.
