Begitu Populer di Tiongkok, Daging Tikus akan Terus Dilarang Karena Adanya Wabah Covid-19

- 21 April 2020, 13:45 WIB
ILUSTRASI tikus bambu.*
ILUSTRASI tikus bambu.* //The Sun/

Namun beberapa ahli percaya bahwa virus itu berasal dari kelelawar, ular, atau trengggiling.

Kemudian, Ahli Epidemiologi terkemuka di Tiongkok, Dr Zhong Nanshan mengatakan bahwa virus corona bisa saja menyebar karena mengonsumsi tikus atau musang bambu.

Akhirnya, pada bulan Februari, komite legislatif Tiongkok melarang semua perdagangan dan konsumsi hewan liar untuk sementara waktu setelah merebaknya virus corona.

Saat ini, diyakini ada sekitar 25 juta tikus bambu di berbagai peternakan di Tiongkok.

Provinsi Selatan Guanxi diyakin memiliki stok 18 juta tikus, terhitung 70 persen dari negara tersebut.

Baca Juga: Tak Ada Salat Tarawih di Masjidil Haram dan Nabawi saat Ramadhan, Muazin Alli: Saya Sedih

Bahkan Pemerintah daerah seperti Kantor Pengentasan Kemiskinan Guangxi telah merekomendasikan kepada warga untuk meningkatkan produksi hewan pengerat tersebut.

Pasalnya, warga Tiongkok dapat melepaskan kemiskinannya dengan membiakkan tikus bambu itu.

Namun hingga kini belum pasti apakah larangan konsumsi daging hewan liar ini akan permanen atau tidak mengingat risiko penyebaran bisa saja melalui tikus dan hewan lainnya.

Baca Juga: Trump Klaim Muslim akan Dapat Perlakuan Istimewa saat Ramadhan, CAIR: Hanya untuk Politik

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x