Imbas Virus Corona, Gajah Lapar Injak Petani Thailand hingga Tewas

- 18 April 2020, 10:20 WIB
Ilustrasi gajah.*
Ilustrasi gajah.* /PIXABAY/

PIKIRAN RAKYAT - Imbas kebijakan lockdown atau penguncian wilayah di Thailand, menyebabkan seekor gajah kelaparan dan memasuki kawasan padat penduduk hingga menewaskan seorang petani.

Kejadian tragis ini dipicu karena sejumlah taman wisata Thailand ditutup imbas pandemi Covid-19, dengan taman wisata ditutup dan tidak berpengunjung, maka sejumlah binatang kelaparan termasuk gajah berlarian mencari makan dan menginjak seorang petani.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs AFP, sebelumnya wisata alam bersama gajah itu ditutup, tempat wisata ini menjadi primadona fasilitas liburan yang banyak digemari para Turis di Thailand.

Baca Juga: Stres Rawat Pasien hingga Beruban, Perawat Tiongkok Pulang-pulang Tak Dikenali Anaknya

Khususnya di kota Chiang Mai yang juga dikenal dengan makanan khas dan ragam budaya yang disuguhkannya. Namun ketika virus corona melanda hampir 210 negara didunia, jumlah pengunjung Chiang Mai menurun drastis.

Diketahui, puluhan kamp gajah di Chiang Mai telah ditutup pemerintah jauh sebelum virus corona mulai merebak di Thailand, hingga para aktivis pecinta hewan menuduh adanya kekejaman dan eksploitasi terhadap gajah-gajah yang ada di kamp atau wisata Thailand.

Lebih lanjut, para aktivis khawatir dengan keadaan gajah-gajah di kamp wisata tersebut, mengingat sejak Covid-19 merebak di Thailand dan para turis dilarang masuk, pemilik tidak memiliki pemasukan sedikitpun, sehingga mereka tidak dapat memberi makan para gajah itu.

Baca Juga: Update Virus Corona di Dunia Sabtu, 18 April 2020: Pasien Positif Tembus 2,25 Juta Kasus

Fenomena ini bisa memicu kemarahan gajah, hingga melukai manusia di sekitarnya, lebih parah para aktivis khawatir, gajah akan dijual kepada sindikat penerbangan liar di perbatasan Thailand-Myanmar.

Sebelumnya, pada Rabu, 15 April 2020 lalu, seekor gajah dari salah satu kamp tersebut berkeliaran untuk mencari makan, dan berpapasan dengan warga ketika menyebrangi sungai dangkal.

"Karena tidak ada turis akibat Covid-19, gajah-gajah dibiarkan dekat sungai untuk mencari makan. Gajah itu menewaskan seorang warga desa berusia 69 tahun saat ia sedang mengairi kebun sayurnya," ujar salah satu kepolisian setempat, Suchart Thippayaword kepada AFP.

Baca Juga: Terbiasa Jelajahi Dunia dengan Mobil, Pelancong Belgia Terkurung karena Corona

Belum ada dakwaan yang dijeratkan terhadap pemilik gajah itu, pihak kepolisian masih mengumpulkan sejumlah bukti.

Sementara itu, ada sekitar 2 ribu ekor gajah yang tinggal dalam kamp wisata tersebut, para aktivis mengungkap bahwa selama ini mereka mengalami penindasan dan penyiksaan ketika dilatih pawang guna menguasai trik-trik khusus untuk pertunjukan.

Hingga kini per Sabtu, 18 April 2020 Negeri Gajah Putih ini telah melaporkan kasus terinfeksi Covid-19 sebanyak 2.700 orang, dengan jumlah kematian sebanyak 47 orang.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: AFP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah