Network
PIKIRAN RAKYAT - Dokter menjadi sosok penting untuk membantu para pasien yang tengah terinfeksi oleh Covid-19 2020.
Dokter yang menjadi garda depan dalam penanganan wabah Covid-19 itu banyak yang ditangkap di Negara Pakistan.
Puluhan Dokter di Pakistan diamankan oleh aparat Pakistan saat para dokter tersebut mencoba untuk menjalankan aksinya berdemonstrasi. Mereka ditangkap di Kota Quetta, Barat Daya Pakistan.
Baca Juga: Tetap Stylish, Berikut 4 Model Kebaya Muslimah yang Dapat Ditiru Pemilik Tubuh yang Mungil
Dokter-dokter itu memprotes kurangnya peralatan keamanan saat mereka memerangi virus corona.
Polisi membubarkan demonstrasi yang terjadi pada Senin, 6 April 2020. Demonstran itu terdiri dari 100 lebih dokter serta paramedis yang memprotes kekurangan Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker dan kacamata.
53 staf medis ditahan, sementara tenaga medis di seluruh dunia sedang bergelut untuk mendapatkan persediaan alat keselamatan yang vital saat pandemi menyebar.
Seorang dokter dan seorang perawat meninggal bulan lalu di Pakistan setelah tertular virus corona, sementara setidaknya dua lusin petugas medis lainnya di negara itu baru-baru ini dinyatakan positif Covid-19.
Baca Juga: Ilmuwan Jerman: Plasma Darah Pasien Sembuh dari Covid-19 Efektif Obati yang Terinfeksi
Di India, dokter menulis pada hari Senin 7 April 2020 kepada Perdana Menteri Nahrendra Modi, mengeluhkan reaksi terhadap dokter yang telah berbicara tentang kekurangan pasokan medis.
Asosiasi Dokter Residen dari Institut Ilmu Kedokteran Seluruh India di New Delhi, yang mewakili 2.500 dokter menuliskan kritikan terhadap tanggapan negara terhadap wabah yang kini sedang dilawan.
Seretaris Umum Asosiasi Dr Srinivas Rajkumar mengatakan setidaknya 10 dokter telah diancam oleh polisi, dipindahkan atau dipksa untuk mengundurkan diri.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Rabu, 8 April 2020: Aquarius dan Pisces Cobalah Lebih Mengontrol Emosi
"Jangan mengincar dokter," ujar Rajkumar dikutip dari situs The Guardian.
Kini Pemerintah India telah memesan ratusan ribu APD, namun para dokter telah mengeluh di media sosial bahwa mereka terpaksa untuk membuat peralatan mereka sendiri.***
