Tulis Surat Kritikan, Kapten Kapal Theodore Roosevelt Diduga akan Terima Hukuman

- 2 April 2020, 14:15 WIB
KAPAL induk Theodore Roosevelt.*
KAPAL induk Theodore Roosevelt.* //New York Times/

PIKIRAN RAKYAT - Kapten Kapal Induk Amerika Serikat, Brett Crozier, yang menulis surat kritikan pedas kepada pimpinan angkatan laut, diduga akan segera menerima sebuah hukuman.

Diketahui, dalam surat empat halaman tersebut, Kapten Crozier menggambarkan situasi mencekam di atas kapal induk bertenaga nuklir, ketika banyak pelaut dikonfirmasi terinfeksi Covid-19.

Memiliki sebanyak 5.000 orang didalamnya, membuat sang kapten kapal induk Angkatan Laut AS itu mendesak pemerintah agar segera mendapat bantuan, guna menyelamatkan nyawa para pelautnya.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Presiden Jokowi Korupsi Rp 59 Triliun Saat Pandemi Covid-19?

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters, pihak keluarga dari penumpang kapal serta pelaut telah menyatakan kecemasan dan frustasinya atas kejadian ini.

Kecemasan itu muncul, ketika Kapten Brett Crozier menuliskan bahwa kapal induk tidak memiliki fasilitas karantina dan isolasi yang cukup bagi pasien terinfeksi disana.

Tak hanya itu, dalam surat tersebut, sang kapten menyerukan 'tindakan tegas' dengan mengeluarkan lebih dari 4.000 pelaut dari kapal dan mengisolasi mereka.

Baca Juga: Cek Fakta: Habib Rizieq Dituding Menjadi Tangan Kanan Donald Trump, Simak Faktanya

Dengan beredarnya surat itu, membuat Pentagon atau markas besar departemen pertahanan bersikap defensif terkait isi surat tersebut, mengingat surat itu dapat memicu kegaduhan masyarakat atau bahkan membuat khawatir pihak keluarga.

Pejabat Sekretaris Angkatan Laut AS, Thomas Modly, akhirnya menjawab pertanyaan warganet terkait nasib kapten yang membuat surat dengan gambaran keadaan mencekam kapal induk AS akibat wabah virus corona.

“Saya tidak tahu siapa yang membocorkan surat itu ke media. Itu akan menjadi sesuatu yang akan melanggar prinsip-prinsip tata tertib dan disiplin yang baik, jika dia bertanggung jawab untuk itu. Tapi saya tidak tahu itu," ujar Sekertaris Angkatan Laut AS, Thomas Modly.

Baca Juga: Ilmuwan Ungkap Kemungkinan Virus Corona akan Berkurang pada Musim Panas

Lebih lanjut, Modly mengungkap, surat yang ditulis kapten kapal induk AS itu adalah sebuah keprihatinannya, meskpiun sama sekali tidak akan menghasilkan jenis pembalasan.

Diungkap Modly, hal yang membuatnya kecewa adalah saat Brett Crozier mengatakan melalui surat itu, bahwa jika Angkatan Laut tidak bertindak sekarang, maka akan terjadi kegagalan dalam melindungi aset yang paling baik, yaitu para pelautnya.

Diperkuat dengan tindakan sepihaknya mengeluarkan lebih dari 4.000 pelaut dari kapal dan mengisolasi mereka.

Baca Juga: Ilmuwan Ungkap Kemungkinan Virus Corona akan Berkurang pada Musim Panas

“Mengecewakan mendengarnya mengatakan hal itu. Namun, pada saat yang sama, saya tahu itu bukan kebenaran, ” ujar Modly, seraya menambahkan bahwa dia tidak setuju dengan pernyataan sang kapten bahwa semua pelaut, kecuali 10 persen awak kapal dapat dipindahkan.

Diketahui, kapal induk itu berada di Pasifik ketika Angkatan Laut melaporkan kasus virus corona pertamanya seminggu yang lalu. Sejak itu ditarik ke pelabuhan di Guam, wilayah kepulauan AS di Pasifik barat.

Sekitar 1.000 personil telah lepas landas dari kapal sejauh ini dan jumlah itu akan meningkat menjadi 2.700 dalam beberapa hari ke depan. Sejauh ini, 93 personel di kapal itu dinyatakan positif.

Baca Juga: Kunjungi Lokasi Banjir di Tengah Pandemi, Kang Emil Minta Pengungsi Ikuti Prosedur Tetap

"Kapal ini memiliki senjata dan amunisi di atasnya. Dibutuhkan sejumlah orang di kapal itu untuk menjaga keselamatan dan keamanan kapal," ujarnya.

Sementara itu, potret kekhawatiran masyarakat telah menyebar seiring maraknya perkembangan virus corona di kapal tersebut, rasa frustasi mulai dirasakan salah satu pelaut Kapal Theodore Roosevelt.

Ia merasa berjuang tanpa bantuan dalam keadaan ini, serta menyayangkan sikap para petinggi yang tampaknya tidak dengan cepat membuat rencana terbaik untuk seluruh penumpang.

Baca Juga: Kabar Baik dari Inggris, Berusia 71 Tahun, Pangeran Charles Sembuh dari Virus Corona

Tak hanya itu, pesan keprihatinan juga datang dari anggota keluarga penumpang ataupun awak kapal melalui media sosial Facebook.

"Sebagai seorang ibu saya merasa tidak berdaya. Saya bisa berbicara dengan putra saya sebelumnya, tetapi dia tidak tahu apa yang sedang terjadi atau ke mana dia pergi," tulis Barbara Muniz, yang mengkhawatirkan keadaan putranya dalam kapal tersebut.

Sedangkan pada Senin 30 Maret lalu, Dee Ronmar menulis bahwa putranya berada di kapal dan ia tidak mengerti mengapa kapal induk diizinkan melakukan kunjungan ke pelabuhan di Vietnam bulan lalu.

Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Tiongkok Mengirimkan Bundle Pakaian Bekas Orang Mati Akibat Virus Corona

"Kenapa tindakan pencegahan keamanan tidak diambil untuk memastikan tidak ada kontak dengan terinfeksi, meminimalkan penyebaran, ketika Anda semua merapat beberapa minggu yang lalu?," tulis Ronmar.

Menindaklanjuti respon masyarakat yang mulai bermunculan, Ketua Petty Officer Angkatan Laut, Russel Smith hanya mengatakan 'moral tampaknya tinggi' di kapal.

Di sisi lain, Menteri Pertahanan AS, MArk Esper mengatakan, akan mengambil beberapa pelaut, menguji dan mengkarantinan mereka, kemudian membersihkan kapal dan memutarnya kembali bersama awak yang masih berada didalamnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x