Korban Virus Corona di Amerika Serikat Terus Bertambah, Pakar Kesehatan Masih Kesulitan Cari Penawar

- 28 Januari 2020, 14:18 WIB
Travellers wearing masks arrive on a direct flight from China, after a spokesman from the U.S. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) said a traveller from China had been the first person in the United States to be diagnosed with the Wuhan coronavirus, at Seattle-Tacoma International Airport in SeaTac, Washington, U.S. January 23, 2020.  REUTERS/David Ryder - RC2VLE99RF5A
Travellers wearing masks arrive on a direct flight from China, after a spokesman from the U.S. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) said a traveller from China had been the first person in the United States to be diagnosed with the Wuhan coronavirus, at Seattle-Tacoma International Airport in SeaTac, Washington, U.S. January 23, 2020. REUTERS/David Ryder - RC2VLE99RF5A /David Ryder/REUTERS

PIKIRAN RAKYAT – Virus corona semakin hari semakin banyak menjatuhkan korban.

Virus ini telah menyebar ke beberapa negara besar dunia, seperti kasus yang dilaporkan di Australia, Kanada, Prancis, Hongkong, Jepang, Makau, Malaysia, Nepal, Portugal, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Amerika Serikat.

Hingga Senin, 27 Januari 2020, korban virus corona di Amerika Serikat kian bertambah.

Baca Juga: Kisah Penari Cilik dari Cirebon yang Tampil di Upacara Pergantian Raja Thailand

Dikutip Pikiran-Rakyat.com melalui Voice of America News, dengan dikonfirmasikan oleh Pejabat Kesehatan Federal AS bahwa korban virus corona bertambah menjadi 5 kasus dan dapat memungkinkan untuk terus bertambah.

Kelima korban yang dinyatakan tertular, diduga karena telah melakukan kontak langsung dengan warga Wuhan selama berada di Tiongkok.

Sejauh ini, kelima korban berada dalam kondisi baik di ruang isolasi rumah sakit, karena dokter dan pejabat kesehatan setempat terus berupaya mencari tahu lebih banyak tentang Corona virus.

"56 warga telah meninggal dan hampir 2.000 lainnya telah terinfeksi," tutur seorang Pejabat Tiongkok.

Di sisi lain, Menteri Kesehatan Tiongkok Ma Xiaowei juga memberikan tanggapannya mengenai virus corona. Menurutnya, pengetahuan yang dimiliki dunia medis terkait virus corona masih sangat terbatas. Para pakar kesehatan pun masih kesulitan meramu obat untuk virus ini.

Baca Juga: Soal Program Kampus Merdeka, Majelis Rektor Minta Mendikbud Nadiem Makarim Tidak Berlama-lama

"Sedikit sekali yang diketahui tentang virus itu. Tetapi, dokter tahu mengenai Coronavirus memiliki masa inkubasi yang dapat berkisar dari 1-14 hari," tutur dia.

"Virus itu menular selama masa inkubasi dan menyebar dengan lebih mudah, sehingga infeksi diperkirakan akan terus meningkat," lanjut Xiaowei.

Presiden Tiongkok Xi Jin Ping juga mengatakan kekhawatirannya terkait kasus tersebut.

"Tiongkok kini sedang menghadapi situasi gawat, karena para ahli dan sumber daya lainnya sedang diarahkan untuk mengobati kasus ini," ujarnya.

Baca Juga: Mengungkap Sejarah Cirebon, dari Dusun Kecil hingga Punya Empat Keraton

Corona virus diyakini telah muncul di akhir tahun lalu di Kota Wuhan, tepatnya dari pasar makanan laut yang juga menjual satwa liar secara ilegal, sehingga dampaknya Tiongkok memberlakukan larangan sementara terhadap penjualan satwa liar.

Beberapa akibat lainnya, perayaan Tahun Baru Imlek dibatalkan, tempat wisata ditutup, dan penutupan sekolah diperpanjang, serta transportasi umum juga sangat dibatasi.

Amerika pun merilis pernyataan untuk perencanaan mengevakuasi staf diplomatik dan warga Amerika lainnya dari Wuhan. Perancis dan Rusia juga berencana melakukan yang sama.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: VOA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x