"Peningkatan kasus flu burung pada manusia di China tahun ini mengkhawatirkan," kata Thijs Kuiken.
"Ini adalah virus yang menyebabkan kematian tinggi," tambah profesor patologi komparatif dari Erasmus University Medical Center itu.
Baca Juga: Ridwan Kamil: Alhamdulillah, Jawa Barat Posisi ke 2 Provinsi Terbaik untuk Kebebasan Pers dan Media
WHO menyebut sebagian besar kasus tersebut melalui bersentuhan dengan unggas, dan tidak ada kasus penularan dari manusia ke manusia.
Meski demikian, badan kesehatan itu kini terus melakukan penyelidikan lebih lanjut sebelum jumlahnya terus melonjak.
Sebelumnya, Pemerintah Hong Kong melaporkan seorang wanita berusia 60 tahun dari provinsi Hunan tertular H5N6.
Baca Juga: 20 Quotes Memperingati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2021, Bisa Dijadikan Caption Medsos
Kini wanita lansia itu dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis sejak 13 Oktober lalu.
Pada Februari 2020, terdapat kasus flu burung namun virus tersebut belum mewabah secara 'massal'.
Hingga kini, Tiongkok memang produsen unggas terbesar di dunia dan produsen bebek terbanyak.