Pihak pemerintahan Inggris belum memberikan alasan secara pasti mengenai penarikan bantuan dana tersebut.
Selama ini, Pemerintahan Inggris sudah banyak memberikan bantuan dana kemanusiaan Palestina yang dialokasikan untuk pendidikan dan kesehatan.
Baca Juga: Unggah Foto Mencium sang Istri Lesti Kejora, Rizky Billar: Cinta Adalah Perbuatan
Namun, pada masa lalu, Cleverly dan anggota pemerintah Inggris lainnya telah menyatakan keprihatinannya terkait laporan UE bahwa buku teks Palestina penuh dengan hasutan.
Diperkirakan bahwa Inggris telah menghabiskan sekitar dolar 137 juta dolar atau sekitar Rp1,9 triliun selama lima tahun terakhir untuk membayar pekerja Palestina yang bertanggung jawab atas konten dalam buku teks ini.
Namun, pendanaan Inggris untuk Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), yang mengoperasikan sekolah menggunakan buku pelajaran ini, tidak terpengaruh oleh keputusan ini dan akan berlanjut seperti biasa. ***