Tiongkok Adakan Peringatan 100 Tahun Fisikawan AS, 80 Perwakilan Ikut Berkumpul

- 22 Oktober 2021, 10:10 WIB
Ilustrasi China. Belum lama ini Tiongkok memperingati 100 tahun fisikawan AS yang telah membantu negara tirau bambu itu pada masa lalu.
Ilustrasi China. Belum lama ini Tiongkok memperingati 100 tahun fisikawan AS yang telah membantu negara tirau bambu itu pada masa lalu. /Pixabay/OpenClipart-Vectors

PR CIREBON - Pada hari Selasa, 19 Oktober 2021 di Beijing, Tiongkok telah mengadakan peringatan, 100 tahun fisikawan nuklir yang berasal dari Amerika Serikat (AS), Jhon Hinton.

Peringatan peringatan 100 tahun fisikawan nuklir tersebut, telah dihadiri sebanyak 80 dari berbagai perwakilan, yakni untuk mengingat pengabdiannya.

Diketahui PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman Global Times,, Tiongkok melakukan peringatan fisikawan, karena serta meningkatkan teknologi otomatisasi peternakan sapi perah China selama 56 tahun dan memuji kemanusiaanya yang tanpa batas.

Baca Juga: Politisi AS Ingin Percepat Sahkan RUU Baru, untuk Berikan Sanksi kepada China

Hal itu lebih khususnya yang saat ini tengah meningkatnya unilateralisme di seluruh dunia.

Diketahui, Jhon hinton lahir pada tahun 1921 di Amerika Serikat (AS), yang dikenal sebagai Han Chun, karena telah menjadi salah satu orang asing pertama yang telah mendapatkan tempat tinggal secara permanen dan sah di Tiongkok.

Selain itu, Jhon Hinton adalah seorang fisikawan nuklir terkemuka, yang salah satu dari sedikit ilmuwan wanita, yang telah mengambil dalam proyek Manhattan AS untuk mengembangkan bom atom pertama.

Baca Juga: 10 Link Twibbon Hari Listrik Nasional 27 Oktober 2021, Cocok Dipasang Jadi Ucapan Status di WhatsApp

Sementara itu, keberhasilan yang dicapai Jhon Hinton dalam proyek tersebut, Jhon Hinton sangat terkejut pada saat mengetahui bagaimana pemerintah AS menggunakan bom di Horishima dan Nagasaki, untuk memaksa Jepang menyerah.

Adapun, karena rasa penasaran Jhon Hinton tentang revolusi Tiongkok pascaperang, ia meninggalkan AS untuk bergabung dengan suaminya, Erwin Engst yang telah datang ke Tiongkok, pada tahun 1946 untuk bekerja di bidang pertanian.

Hingga Jhon Hinton telah menerapkan keterampilan ilmiahnya, dalam mengembangkan mesin pasteurisasi susu otomatis yang mengalir secara terus menerus.

Baca Juga: Harry Styles Dikabarkan Bergabung dengan Marvel, Berperan sebagai Eros Adik dari Thanos di Eternals

Tak hanya itu, Jhon Hinton juga mengembalakan sektar 200 ekor sapi pada tahun berikutnya.

Kemudian Jhon Hinton bersama suaminya, menetap di China dengan menghabiskan dekade berikutnya sebagai peternak sapi perah, merancang dan membangun serta menjalankan peternakan mekanik pertama di China.

Membuat Jhon Hinton telah memberikan kontribusi besar bagi pengembangan dan mekanisasi peternakan yang berada di China, serta melakukan pelatihan berbakat.

Baca Juga: 40 Link Twibbon Hari Santri Nasional 22 Oktober 2021, Segera Download di Sini!

Pada akhirnya, Jhon Hinton telah meninggal dunia di Beijing, pada tahun 2010 dalam usianya yang menginjak 89 tahun, yang sebagian abunya tengah berserakan di padang rumput Mongolia di dalam tempat bekerjannya.

Tak sampai disitu, kritik terahadap ilmuan tersebut tidak pernah berhenti selama era McCarthy.

Hal itu karena banyak yang menilai Jhon Hinton mata-mata yang mungkin telah mencuri rahasia nuklir AS, untuk membantu China dalam mengembangkan bom atomnya.***

Editor: Ghassan Faikar Dedi

Sumber: Global Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah