"Dia tidak memiliki penyakit atau penyakit tertentu. Ini bukan situasi yang mengkhawatirkan. Dia hanya lelah," sambungnya.
Diketahui, kesehatan peraih Nobel itu diawasi dengan ketat di Myanmar, di mana ia menghabiskan bertahun-tahun dalam tahanan karena menantang penguasa militernya.
Dia didakwa dengan serangkaian pelanggaran, termasuk melanggar protokol Covid-19, mengimpor secara ilegal dan memiliki radio dua arah, yakni menghasut untuk menimbulkan alarm publik dan melanggar Undang-Undang Rahasia Resmi.
Kasus-kasus tersebut sedang ditangani oleh pengadilan di beberapa kota dan sekutunya takut akan banyak kasus hukum, yang mereka anggap tidak masuk akal, dapat mengikatnya dalam proses selama bertahun-tahun.
Selain itu, Suu Kyi juga dituduh di pengadilan oleh seorang mantan politisi dengan tuduhan telah menerima suap besar dan emas batangan.
Baca Juga: Jadwal TV Hari Ini, Selasa 5 Oktober 2021: RCTI, GTV, MNC TV, dan Indosiar
Sementara itu, menurut pengacaranya, mengatakan bahwa tuduhan yang dikatakan pada hari Senin di pengadilan itu "semuanya tidak masuk akal".
Sebagai informasi, pada bulan lalu, Suu Kyi tidak dapat hadir untuk satu sesi di pengadilan, karena mengeluh merasa pusing dan tidak sehat, yang oleh tim hukumnya dianggap mabuk perjalanan.***