PR CIREBON – Pemimpin Myanmar yang digulingkan, Aung San Suu Kyi, tidak mempunyai komentar apapun atas deklarasi perang melawan junta oleh pemerintah bayangan.
Hal itu diutarakan oleh pengacara Aung San Suu Kyi pada Senin, 20 September 2021, ketika rencana perang melawan junta militer Myanmar itu didominasi oleh anggota parlemen dari partainya.
Myanmar berada dalam kekacauan sejak militer menggulingkan pemerintah Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Aung San Suu Kyi dalam kudeta Februari lalu.
Baca Juga: Wilayah Jawa dan Bali Bebas dari PPKM Level 4, Anak di Bawah 12 Tahun Boleh Masuk Mal
Kudeta itu telah memicu protes demokrasi besar-besaran yang menyebabkan tindakan keras berdarah dari junta militer.
Anggota parlemen NLD merupakan mayoritas dari Pemerintah Persatuan Nasional yang bekerja untuk menggulingkan rezim militer dan menyatakan perang defensif rakyat awal bulan ini.
Mereka mendesak warga untuk menyerang aset junta militer.
Baca Juga: Sering Berselancar di Dunia Maya? Inilah 9 Tips Aman dan Bijak dalam Menggunakan Media Sosial
Setelah deklarasi tersebut, bentrokan antara pasukan pertahanan rakyat lokal dan militer telah meningkat.