Sepanjang hari itu, para pengunjuk rasa membanjiri tempat bersejarah di Rio, dari seluruh kota terbesar kedua di Brasil dan dari semua lapisan masyarakat.
Pengunjuk rasa yang juga artis bernama Renato Bezerra de Mello datang dengan sekelompok teman senimannya, yang masing-masing memegang bendera Brasil kuning dan hijau yang terkoyak.
Baca Juga: 4 Alasan Pria Sering Ghosting dan Apa yang Harus Dilakukan
“Inilah yang kami rasakan tentang keadaan negara kami. Compang-camping, ” katanya.
“Dia sosok yang menjijikkan. Dia adalah puncak gunung es dari apa yang terburuk dalam diri kita semua," ungkap Renato, mengenai pendapatnya tentang Bolsonaro.
Antonia Pellegrino, seorang penulis yang kakeknya adalah tokoh kunci dalam perang melawan kediktatoran Brasil 1964-1985, mengatakan dia menghadiri rapat umum anti-Bolsonaro pertamanya usai divaksinasi.
“Penting bagi kami untuk turun ke jalan dan menghentikan proses kehancuran yang sedang dialami negara ini,” bebernya.
José Manuel Ferreira Barbosa, seorang dekorator dari Belford Roxo, mengatakan dia datang untuk memprotes pengangguran, inflasi yang melonjak, dan penyebaran kelaparan yang dia tuduhkan pada Bolsonaro.
Terlepas dari meningkatnya penentangan terhadap Bolsonaro, ia berhasil mempertahankan basis dukungan garis keras dari sekitar 20 persen pemilih.