Dokumen Lama Soal Virus Corona Bocor, Ungkap Keinginan Ilmuwan Tiongkok dan AS

- 23 September 2021, 19:00 WIB
Ilustrasi Virus Corona - Sebuah dokumen lama bocor ke publik baru-baru ini tentang keinginan ilmuwan Tiongkok untuk merekayasa virus Corona namun ditentang oleh AS.
Ilustrasi Virus Corona - Sebuah dokumen lama bocor ke publik baru-baru ini tentang keinginan ilmuwan Tiongkok untuk merekayasa virus Corona namun ditentang oleh AS. /PIRO4D/Pixabay

PR CIREBON – Sebuah dokumen lama yang bocor baru-baru ini mengungkapkan bahwa ilmuwan Tiongkok ingin merekayasa virus Corona yang menular ke manusia secara genetik.

Ilmuwan Tiongkok juga disebut ingin melakukan eksperimen virus Corona itu pada kelelawar hidup, sekitar 18 bulan sebelum kasus Covid-19 pertama muncul.

Akan tetapi, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari New York Post, keingingan ilmuwan Tiongkok soal virus Corona itu mendapat tentangan dari sebuah badan Departemen Pertahanan AS yang menolak proposal pendanaan.

Baca Juga: Curi Uang Ibunya, Anak Berumur 11 Tahun Ini Habiskan Sekitar Rp42 Juta untuk Game dan Traktir Teman-temannya

Para ilmuwan di Institut Virologi Wuhan berencana untuk secara genetik meningkatkan virus Corona di udara dan melepaskan aerosol yang mengandung protein lonjakan chimeric baru di antara kelelawar gua di Yunnan, Tiongkok.

Hal itu diutarakan dalam proposal tahun 2018 yang diajukan ke Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA).

Mereka juga berencana untuk mengubah virus Corona agar menginfeksi manusia dengan lebih mudah, memperkenalkan tempat pembelahan khusus manusia ke virus Corona pada kelelawar.

Baca Juga: Soobin Ungkap Angggota TXT yang Akan Kalah Duluan Jika Bermain Squid Game: Dia Akan Dikhianati

Menurut proposal tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai risiko virus Corona, mencari cara untuk mencegah wabah dan bahkan memvaksinasi kelelawar terhadap virus tersebut.

Proposal tersebut dipelopori oleh EcoHealth Alliance yang berbasis di New York City, yang merupakan organisasi nirlaba dan dipimpin oleh ilmuwan Inggris Peter Daszak.

Ia sebelumnya menyalurkan dana federal ke laboratorium Wuhan untuk penelitian virus Corona pada kelelawar.

Baca Juga: Mulai Merasa Jenuh dengan Pekerjaan? Atasi dengan 6 Tips Berikut ini!

Tetapi hibah itu akhirnya ditolak oleh DARPA karena kekhawatiran percobaan tersebut dapat menghasilkan penelitian gain-of-function, yang dapat membuat virus lebih mudah menular dan patogen.

“Jelas bahwa proyek yang diusulkan yang dipimpin oleh Peter Daszak dapat membahayakan masyarakat lokal,” kata DARPA dalam penolakan proposal tersebut.

Rincian proposal yang bocor itu dirilis oleh Drastic Research, sekelompok ilmuwan internasional yang menyelidiki asal-usul pandemi.

Baca Juga: Kemendikbud Ristek Catat Ada 1.296 Laporan Klaster Covid-19 Pasca PTM, Ini Kata Kemenkes

Drastic mengatakan dokumen itu diberikan oleh seorang pelapor, dan mantan anggota pemerintahan Trump mengkonfirmasi keaslian proposal tersebut.

Kelompok itu mempertanyakan apakah penelitian, terutama mengubah virus agar lebih menular ke manusia, masih berlanjut mengingat teori bahwa Covid-19 menyebar dari laboratorium Wuhan.

Dokumen tersebut, yang diperoleh oleh Intercept, merinci hibah lain yang diberikan kepada EcoHealth Alliance.

Baca Juga: Penerima Kartu Prakerja Gelombang 21 Resmi Diumumkan! Simak Langkah-langkah Membeli Pelatihan Pertamamu

Fauci telah berulang kali bersikeras bahwa pendanaan AS untuk laboratorium Wuhan bukan merupakan penelitian gain-of-function.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x