PR CIREBON- Sekitar puluhan aktivis perempuan melakukan aksi protes di luar Kementerian Perempuan Afghanistan setelah ditutup oleh gerilyawan Taliban yang berkuasa di Kabul.
Aksi protes yang dilakukan aktivis itu pasca Taliban mengganti Kementerian Urusam Perempuan menjadi Kementerian Peningkatan Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan.
Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman TRT World, staf wanita Afghanistan mengatakan mereka telah mencoba untuk kembali bekerja di kementerian selama beberapa minggu sejak pengambilalihan Taliban bulan lalu, namun mereka hanya disuruh pulang.
Diketahui, tanda di luar Kementerian Urusan Perempuan telah diganti dengan Kementerian Peningkatan Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan.
“Kementerian Perempuan harus diaktifkan kembali,” kata Baseera Tawana, salah satu aktivis di luar gedung.
"Penghapusan wanita berarti penghapusan manusia," sambungnya.
Sebagai informasi, ketika Taliban berkuasa dari 1996-2001, seluruh anak perempuan tidak diizinkan bersekolah dan perempuan dilarang bekerja dan bersekolah.