AS Dukung Pameran Foto Uighur, Tiongkok Beri Reaksi Keras: Trik Politik Rendahan

- 17 September 2021, 12:15 WIB
Muslim Uighur - Tiongkok memberikan reaksi berupa pernyataan keras pada AS yang mendukung digelarnya pameran foto Uighur di beberapa negara.
Muslim Uighur - Tiongkok memberikan reaksi berupa pernyataan keras pada AS yang mendukung digelarnya pameran foto Uighur di beberapa negara. /Reuters/Thomas Peter

PR CIREBON – Swiss menggelar pameran foto Uighur, yang didukung AS, dari puluhan orang hilang atau diduga ditahan di kamp-kamp di Xinjiang, Tiongkok.

Pameran foto Uighur yang didukung AS itu dibuka di Swiss pada Kamis, 16 September 2021, dan mndorong reaksi dari Tiongkok.

Tiongkok membuat pernyataan keras bahwa dengan membuka pameran foto Uighur, AS melakukan apa yang mereka sebut sebagai trik politik rendahan.

Baca Juga: Jadi Partai Oposisi Satu-satunya Pemerintah, Zulkieflimansyah: Perlu Dilakukan, PKS Bukan Asal Beda

‘Tembok Orang Hilang’ yang juga menampilkan wawancara dengan para penyintas kamp tentang dugaan sterilisasi paksa, dipajang di luar gedung PBB di Jenewa.

"Penting bagi kami untuk membawa wajah dalam foto-foto ini untuk statistik," kata Zumretay Arkin, yang pamannya ditampilkan dalam pameran.

"Lebih mudah untuk melupakan angka tetapi jika orang melihat wajah, kami berharap mereka akan memahami urgensi situasi," tambahnya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 17 September 2021: Libra, Scorpio, dan Sagitarius Perubahan Mendadak Akan Membuat Anda Terkejut

Kelompok hak asasi memperkirakan satu juta orang Uighur dan etnis minoritas lainnya telah diasingkan di kamp-kamp yang digambarkan Tiongkok sebagai pusat pelatihan kejuruan untuk memerangi ekstremisme agama.

Amerika Serikat memberikan hibah keuangan untuk pameran, yang nantinya akan melakukan digelar juga di Brussels dan Berlin, Jerman.

Awal pekan ini, misi AS di Jenewa menampilkannya pada resepsi diplomatik, menurut sumber yang hadir.

Baca Juga: Dimodusi Fans Berkedok Haters, Ernest Prakasa: Kesenangan Dangkal!

"Kami berkomitmen untuk menempatkan hak asasi manusia di pusat kebijakan Tiongkok kami.

“Kami akan terus menyoroti pelanggaran berat hak asasi manusia yang kami lihat dilakukan RRT di seluruh Tiongkok, di Xinjiang, Tibet, Hong Kong, dan di tempat lain," ungkap juru bicara misi AS.

Dalam sebuah pernyataan yang dikirim kepada wartawan, misi diplomatik Tiongkok di Jenewa mengatakan Washington sedang mencoba untuk menuai keuntungan dari menyebarkan disinformasi tentang Tiongkok.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, 17 September 2021: Cancer, Leo, dan Virgo Sisihkan Waktu Pribadi dengan Pasangan Anda

“Itu telah melewati garis moral dasar dalam mengecam negara lain," kata Tiongkok.

"AS disarankan untuk bertindak sebagai kekuatan yang layak dan menginvestasikan sumber dayanya dalam meningkatkan kesejahteraan dan hak asasi manusia rakyat Amerika.

“Daripada melanggar hak asasi manusia di negara lain dan memainkan trik politik rendahan," lanjutnya.

Baca Juga: Ngidam Bakso Malam-malam, Anya Geraldine Malah Diketawain Abang Gojek, Kenapa?

Perdebatan antara Tiongkok dan AS telah menjadi semakin berduri di Dewan beranggotakan 47 orang di Jenewa tahun ini.

Tiongkok telah mendapatkan kembali kursi dan Washington mencari pemilihan ke forum tempat mantan Presiden Donald Trump mundur.

Minggu ini, utusan Tiongkok, Jiang Duan, menuduh Washington telah melakukan genosida terhadap penduduk asli Amerika dan rasisme sistemik dalam pidatonya.

Baca Juga: Tiongkok Sebut Negaranya Telah Memvaksinasi Covid-19 Terhadap 1 Miliar Orang Secara Penuh

"Ada perbedaan antara negara-negara yang telah menghadapi tindakan amoral di masa lalu, dan berusaha untuk memperbaiki, dan negara-negara yang melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan di masa sekarang," kata utusan AS Benjamin Moeling sebagai tanggapan.

Pejabat tinggi hak asasi PBB Michelle Bachelet minggu ini mengangkat Xinjiang dalam pidato pembukaannya.

Ia menyesali bahwa upaya untuk mendapatkan akses  menyelidiki laporan pelanggaran serius terhadap Muslim Uighur tidak berhasil.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x