Kakek dari pihak ibu adalah Mohsen Al-Tabataba'i Al Hakim, seorang ulama dan salah satu pemikir Islam Syiah yang paling terkemuka.
Baca Juga: Update Kode Redeem PUBG Terbaru untuk 5 September 2021: Ikuti Arahannya dan Segera Klaim Kodernya
Ayahnya adalah Muhammad Ali Al Hakim, salah satu ulama paling dihormati di Najaf.
Sepupu keduanya, Sayyed Ammar Al Hakim memimpin Al-Hikma, atau Gerakan Kebijaksanaan Nasional, salah satu partai politik Syiah terbesar di Irak.
Seiring dengan kelahiran Afghanistan Mohammed Ishaq Al-Fayadh, Al Hakim dipandang sebagai pesaing yang paling mungkin untuk menggantikan Al-Sistani, pemimpin spiritual Syiah Irak.
Presiden Irak dan perdana menteri dan politisi lainnya mengeluarkan pernyataan yang menghina Al Hakim.
Kedutaan Besar AS di Baghdad mengucapkan belasungkawa, menggambarkan dia sebagai "simbol perdamaian, cinta, dan harmoni di seluruh wilayah."
Mohammed Saeed Al Hakim sejak awal terpapar pada pendidikan yang berfokus pada yurisprudensi dan studi agama dan memiliki beberapa ulama paling terkemuka di antara guru-gurunya.
Baca Juga: Google Mengunci Akun Email Pemerintah Afghanistan, Taliban Kesulitan Mencari Akses