PR CIREBON - Warga Irak kini mulai khawatir dengan nasib masa depan mereka setelah melihat kejadian yang menimpa Afghanistan baru-baru ini.
Setelah menyaksikan AS gagal mengevakuasi sekutu masa perang di Afghanistan, warga Irak yang bekerja dengan Amerika sekarang lebih khawatir dari sebelumnya.
Warga Irak yang saat ini berada dibawah pengaruh Amerika merasa takut nasib serupa menanti mereka.
Aymen, mantan penerjemah militer Amerika Serikat di Irak, melihat sekutu Amerika di Afghanistan tertinggal menghadapi Taliban setelah penarikan Amerika terasa pribadi.
“Mereka (AS) meninggalkan mereka (sekutu), mereka tidak menepati janji mereka,” kata Aymen, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera.
Seperti banyak orang lain, ia telah secara pribadi diancam oleh milisi Irak yang bersekutu dengan Iran, yang menentang kehadiran AS di negara itu.
Baca Juga: Wajib Tahu! Cara Bahagia dalam Kesendirian, Ketahui Agar Kesehatan Mental Meningkat
Dan ketika pengaruh AS di negara itu mulai memudar, Aymen khawatir orang-orang seperti dirinya akan menghadapi lebih banyak kekerasan di tangan milisi yang kuat, seperti yang dialami beberapa orang Afghanistan ketika Taliban mengambil alih.
“Akan ada lebih banyak kekacauan, lebih banyak penculikan, lebih banyak pembunuhan,” kata Aymen.