Pasca Kejadian Afghanistan, Warga Irak yang Bekerja untuk AS Khawatir Bernasib Serupa

- 29 Agustus 2021, 15:45 WIB
Warga Irak yang bekerja untuk Amerika Serikat (AS) khawatir bernasib serupan pasca kejadian Afghanistan.*
Warga Irak yang bekerja untuk Amerika Serikat (AS) khawatir bernasib serupan pasca kejadian Afghanistan.* /Pixabay/Marselelia

Meskipun pergeseran ini kemungkinan akan lebih menyerupai transisi ke peran pelatihan dan penasehat daripada penarikan militer penuh, menurut para analis, ancaman yang berkembang terhadap sekutu masa perang AS dari milisi yang berpihak pada Iran dan kelompok lain di Irak telah meningkatkan kekhawatiran.

Baca Juga: BRI Liga 1: Persipura Jayapura Kalah Tipis, Pelatih Persita Tangerang Enggan Remehkan Tim Favorit Juara

Banyak yang sekarang kehilangan harapan bahwa AS akan dapat membantu mereka meninggalkan negara itu.

“Itu menghancurkan harapan saya dan kami memiliki harapan besar dan kepercayaan besar bahwa AS tidak akan pernah meninggalkan kami,” kata Omar, mantan penerjemah lain untuk militer AS.

“Kami mengorbankan hidup kami, keluarga kami, dan kami mengambil pekerjaan berbahaya untuk mendukung misi mereka di Irak,” kata Omar.

Baca Juga: Simak Resep Camilan Bebas Gluten, Salah Satunya Stik Krim Blueberry yang Enak dan Sehat

“Setelah itu jika mereka meninggalkan kita, mereka akan meninggalkan kita untuk siapa? Kami menghadapi lebih dari 20 milisi yang berbeda.” sambungnya.

Banyak penerjemah Irak, ahli bahasa dan kontraktor yang bekerja dengan Amerika memenuhi syarat untuk program visa imigran khusus (SIV), yang telah ada sejak 2006 untuk sekutu AS di Irak dan Afghanistan.***

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah