Dokter di beberapa daerah yang terkena dampak, yaitu Agra, Mathura, Mainpuri, Etah, Kasganj dan Firozabad, percaya bahwa infeksi virus yang ditularkan nyamuk bisa menjadi penyebabnya.
Salah satu tanda terparah dari wabah itu adalah berkurangnya trombosit, komponen darah yang menyebabkan pembekuan.
Baca Juga: Satgas Nemangkawi Menangkap Gigen Telenggeng yang Merupakan Pemasok Senjata Api KKB di Papua
"Para pasien, terutama anak-anak, di rumah sakit sekarat dengan sangat cepat," ungkap Dr Neeta Kulshrestha, pejabat kesehatan paling senior di distrik Firozabad.
Distrik ini telah mengalami kejadian 40 orang meninggal dalam minggu ini, termasuk 32 anak-anak.
Ketua Menteri Uttar Pradesh Yogi Adityanath mengatakan ketegangan seperti itu sedang terjadi di rumah sakit di Firozabad, sehingga bangsal yang disediakan untuk pasien Covid-19 digunakan untuk demam baru.
"Dampak gabungan dari Covid-19 dan epidemi demam berdarah berpotensi menghasilkan konsekuensi yang menghancurkan bagi populasi yang berisiko," terang WHO.
Beberapa laporan menunjukkan kematian bisa jadi akibat tifus scrub.
Penyakit ini menyebar melalui gigitan dari tungau yang terinfeksi dan ada wabah yang signifikan di India pada tahun 2003 dan 2007, dengan kasus parah yang memerlukan rawat inap.