Varian Covid-19 Baru C.1.2 Terdeteksi di Afrika Selatan, Dinilai Lebih Menular dan Mampu Menghindari Vaksin

- 3 September 2021, 18:45 WIB
Ilustrasi. Varian baru virus Covid-19, yakni C.1.2 ditemukan di Afrika Selatan, diklaim bisa lebih menular dan mampu menghindari vaksin
Ilustrasi. Varian baru virus Covid-19, yakni C.1.2 ditemukan di Afrika Selatan, diklaim bisa lebih menular dan mampu menghindari vaksin /PIXABAY/geralt

Studi ini juga menemukan bahwa garis keturunan C.1.2 memiliki tingkat mutasi sekitar 41,8 mutasi per tahun, yang hampir dua kali lebih cepat dari tingkat mutasi global saat ini dari varian lainnya.

Para ilmuwan menyatakan bahwa periode singkat peningkatan evolusi ini juga terlihat dengan varian Alpha, Beta dan Gamma, menunjukkan bahwa satu peristiwa, diikuti oleh lonjakan kasus, mendorong tingkat mutasi yang lebih cepat.

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Singgung Adab Wakil Ketua MUI Anwar Abbas

Lebih dari setengah urutan C.1.2 memiliki 14 mutasi, tetapi mutasi tambahan telah diperhatikan di beberapa urutan, menunjukkan bahwa evolusi dalam garis keturunan sedang berlangsung, menurut penelitian.

Lebih dari setengah (sekitar 52 persen) dari mutasi di wilayah lonjakan dari urutan C.1.2 sebelumnya telah terlihat pada VOC dan VOI lain.

Mutasi N440K dan Y449H, yang telah dikaitkan dengan pelepasan antibodi tertentu, juga terlihat pada rangkaian C.1.2.

Baca Juga: 3 Zodiak yang Terkenal Tidak Mau Menikah dan Sulit Diajak Serius

Para ilmuwan menekankan bahwa kombinasi mutasi ini, serta perubahan di bagian lain dari virus, kemungkinan membantu virus menghindari antibodi dan respons imun, termasuk pada pasien yang telah terinfeksi varian Alpha atau Beta.

Para ilmuwan menambahkan bahwa pekerjaan lebih lanjut diperlukan untuk memahami dampak yang tepat dari mutasi ini dan untuk melihat apakah mereka memberikan varian keunggulan kompetitif atas varian Delta.

Studi ini muncul ketika seorang dokter di Turki melaporkan indikasi bahwa varian virus corona baru telah terdeteksi di negara itu, dengan tes mendeteksi mutasi yang tidak ditemukan pada varian saat ini yang dinamai oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Halaman:

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: Jerussalem Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah