PR CIREBON – Beberapa pejabat Gedung Putih mengaku merasa terkejut dan benar-benar ngeri oleh pemerintahan Joe Biden dalam tindakannya mengevakuasi pasukan AS dari Afghanistan.
Pejabat Gedung Putih itu dikabarkan merasa ngeri karena pemerintahan Joe Biden tidak dapat mengeluarkan semua orang Amerika dari Afghanistan.
Evakuasi pasukan AS dari Afghanistan itu dilakukan pemerintahan Joe Biden dalam keadaan yang kacau, ditambah dengan adanya bom bunuh diri di sekitar bandara Kabul.
“Saya benar-benar terkejut dan benar-benar ngeri kita meninggalkan orang Amerika di sana,” kata pejabat pemerintah itu, tanpa diungkap namanya, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari New York Post.
“Itu adalah penyelamatan sandera ribuan orang Amerika dengan kedok NEO (operasi evakuasi non-kombatan), dan kita telah gagal dalam misi yang biasanya tidak pernah gagal itu,” ia menambahkan.
Seorang pejabat Gedung Putih lain mengatakan bahwa misi itu tidak tercapai jika orang Amerika tertinggal.
Pernyataan itu datang saat berakhirnya evakuasi pasukan AS dari perang terpanjang yang dialami negeri Paman Sam itu.
Perang berlangsung selama 19 tahun dan 47 minggu, menelan biaya hingga ratusan triliun rupiah dan merenggut nyawa hampir 2.500 tentara AS dan sekitar 240.000 warga Afghanistan.
Sejak 14 Agustus, pasukan AS membantu mengevakuasi 79.000 warga sipil dengan pesawat militer.
Pejabat AS menyebut ecakuasi itu termasuk 6.000 orang Amerika dan 73.500 warga Afghanistan serta negara ketiga.
Namun, beberapa ratus orang Amerika tetap berada di negara yang diperangi setelah penarikan itu, menurut Pentagon, yang menunjukkan bahwa banyak yang memilih untuk tetap tinggal.
Sementara itu, Presiden Joe Biden tampak berkomitmen untuk membantu orang Amerika yang ingin meninggalkan Afghanistan setelah tenggat waktu.
Baca Juga: Sang Ayah Meninggal Dunia, Vicky Prasetyo: Selamat Jalan Pah, Maafin Aku
"Saya telah meminta Menteri Luar Negeri untuk memimpin koordinasi lanjutan dengan mitra internasional kami untuk memastikan perjalanan yang aman bagi setiap orang Amerika.
“Juga bagi mitra Afghanistan, dan warga negara asing yang ingin meninggalkan Afghanistan," katanya.
Tindakan itu akan mencakup pekerjaan untuk membangun Resolusi Dewan Keamanan PBB.
Mereka mengirimkan pesan yang jelas tentang apa yang masyarakat internasional harapkan dari Taliban untuk bergerak maju, terutama kebebasan bepergian.
“Taliban telah membuat komitmen untuk perjalanan yang aman dan dunia akan memegang komitmen mereka,” tegasnya.
Meskipun presiden dan pejabat pertahanan memuji upaya evakuasi, ribuan sekutu Afghanistan serta warga Amerika tetap berada di negara itu.
Baca Juga: Sebut Upaya AS Selama di Afghanistan Sia-sia, Vladimir Putin: Hasilnya Hanya Tragedi dan Kerugian
Sebelumnya seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri mengatakan bahwa mayoritas orang Afghanistan yang bekerja dengan pemerintah AS selama perang di Afghanistan tidak berhasil.
Meskipun menyebut upaya evakuasi itu bersejarah, Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengakui bahwa tidak ada operasi yang sempurna.
Ia juga menambahkan bahwa Departemen Pertahanan akan melakukan tinjauan setelah tindakan dan mempelajari setiap hal yang mungkin dilakukan di masa mendatang.
Sementara itu, Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar.***