PR CIREBON – Israel menanggapi rencana Amerika Serikat (AS) untuk membuka kembali konsulat di Yerusalem.
Konsulat AS di Yerusalem itu secara tradisional menjadi basis untuk menjangkau hubungan diplomatik ke Palestina, yang disebut Israel sebagai ide buruk.
Menurut Israel, seperti dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters, jika AS kembali membuka konsulat di Yerusalem maka hal itu dapat menggoyahkan pemerintahan baru Perdana Menteri Naftali Bennett.
Pemerintahan Donald Trump sebelumnya mengisyaratkan dukungan untuk klaim Israel atas Yerusalem sebagai ibu kotanya dengan memindahkan kedutaan AS ke sana dari Tel Aviv.
Rencana Donald Trump itu adalah salah satu dari beberapa gerakan yang membuat marah orang-orang Palestina, yang menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara masa depan.
Presiden Joe Biden telah berjanji untuk memulihkan hubungan dengan Palestina, mendukung solusi dua negara dan bergerak maju dengan membuka kembali konsulat.
Baca Juga: Sebut Upaya AS Selama di Afghanistan Sia-sia, Vladimir Putin: Hasilnya Hanya Tragedi dan Kerugian
Konsulat tersebut telah ditutup sejak 2019, dengan urusan Palestina ditangani oleh kedutaan.