Khudadadi dan Rasouli termasuk dua dari puluhan ribu orang yang terperangkan di Afghanistan dan tidak dapat meninggalkan negara itu usai diambil alih Taliban.
Pada upacara pembukaan Paralimpiade, bendera Afghanistan ditampilkan secara simbolis, dibawa oleh seorang sukarelawan.
IPC mengatakan bahwa Khudadadi dan Rasouli telah meninggalkan Afghanistan dengan selamat tetapi tidak akan bertanding di pertandingan tersebut, karena fokusnya adalah pada kesejahteraan mereka.
“Kami selalu tahu ada kemungkinan kecil kedua atlet dapat berpartisipasi di Tokyo 2020, itulah sebabnya bendera Afghanistan diarak pada Upacara Pembukaa,” kata Parsons.
“Prioritas nomor satu kami adalah dan akan selalu kesehatan dan kesejahteraan kedua atlet,” tambahnya.
Menurut Parsons, hal itu menghancurkan hati semua yang terlibat dalam ajang Paralimpiade dan kedua atlet.
“Pengumuman itu memulai operasi global besar yang mengarah pada evakuasi aman mereka dari Afghanistan, pemulihan mereka oleh Prancis, dan sekarang kedatangan mereka dengan selamat di Tokyo,” jelas Parsons.
Chelsey Gotell, ketua Dewan Atlet IPC, menyambut mereka dalam sebuah pernyataan yang diberikan oleh IPC.