Taliban telah mengizinkan pasukan pimpinan AS untuk melakukan pengangkutan udara sementara mereka menyelesaikan rencana pemerintah yang akan diumumkan setelah pasukan Amerika pergi.
Tapi jihadis Negara Islam (ISIS), saingan Taliban dengan catatan serangan barbar di Afghanistan, berniat memanfaatkan kekacauan di Kabul.
Baca Juga: PTM Terbatas akan Segera Dilaksanakan di Jawa Barat, Simak Ketentuan dan Peraturannya
Lebih lanjut, Zhao pada hari Jumat mengatakan Tiongkok berharap pihak-pihak terkait dapat mengambil langkah-langkah efektif untuk memastikan transisi situasi yang lancar.
Beijing telah mengatakan siap untuk memperdalam hubungan "persahabatan dan kooperatif" dengan Afghanistan setelah Taliban merebut kekuasaan dalam serangan kilat di tengah penarikan pasukan Amerika yang kacau.
Ada potensi ledakan sumber daya yang bisa didapat dari tambang tembaga dan lithium yang luas di Afghanistan.
Baca Juga: Prilly Latuconsina Unggah Foto Bareng Reza Rahadian, Kode My Lecturer My Husband Seasons 2?
Tetapi para ahli mengatakan situasi keamanan yang berbahaya berarti tidak mungkin terjadi serbuan komoditas langsung oleh perusahaan-perusahaan Tiongkok.
Tiongkok, yang berbatasan 76 kilometer dengan Afghanistan, khawatir negara tetangganya itu bisa menjadi tempat pementasan bagi separatis Uyghur minoritas Muslim yang ingin menyusup ke wilayah perbatasan sensitif Xinjiang.***