Meirav Eilon Shahar selaku Duta Besar Israel untuk PBB mengatakan bahwa mereka sangat prihatin dengan laporan tindakan keras terhadap penduduk sipil dan pembela hak asasi manusia.
"Kebebasan berkumpul dan berekspresi harus dipastikan,” kata Eilon Shahar.
Baca Juga: Ameer Azzikra Doakan Anaknya, Larissa Chou: Semoga Ameer dan Zira...
“Kami juga mendesak mereka yang berkuasa dan berwenang untuk menjamin dan melindungi hak-hak perempuan dan anak perempuan. Kami percaya bahwa perempuan harus memainkan peran yang sama dalam semua diskusi tentang masa depan Afghanistan sejalan,” sambungnya.
Khalil Hashmi, Duta Besar Pakistan untuk PBB di Jenewa juga mengatakan resolusi itu menyuarakan keprihatinan serius atas laporan pelanggaran dan memberikan dukungan terkait "pesan solidaritas kepada rakyat Afghanistan."
Elisabeth Tichy-Fisslberger, berbicara atas nama Uni Eropa, mengatakan bahwa pihaknya bergabung dengan sepakat untuk mendukung solidaritas kepada rakyat Afghanistan, meskipun resolusi itu gagal.
Nasir Ahmad Andisha, seorang diplomat senior Afghanistan dari pemerintah yang digulingkan, juga menyerukan pertanggungjawaban atas tindakan Taliban.
Pakar hak asasi manusia independen PBB, dalam sebuah pernyataan bersama, mengatakan banyak orang bersembunyi saat "Taliban terus menggeledah rumah dari pintu ke pintu" dan penyitaan properti serta pembalasan dilaporkan.
“Tindakan Taliban selama bulan-bulan ini dan hingga saat ini mungkin merupakan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan,” kata mereka.***