“Kami ingin membuat Taliban menyadari bahwa satu-satunya jalan ke depan adalah melalui negosiasi,” katanya kepada Reuters melalui telepon dari kubunya di Panjshir, di mana ia telah mengumpulkan sisa-sisa unit tentara reguler dan pasukan khusus serta pejuang milisi lokal.
“Kami tidak ingin perang pecah,” lanjutnya.
Pemimpin Tajik telah menyerukan pemerintah yang inklusif dan berbasis luas di Kabul yang mewakili berbagai kelompok etnis Afghanistan dan mengatakan "rezim totaliter" tidak boleh diakui oleh masyarakat internasional.
Baca Juga: Klaim Segera 10 Kode Redeem ML Terbaru yang Dirilis Moonton Hari Kamis, 26 Agustus 2021
Sementara itu, Zabihullah Mujahid, juru bicara Taliban, mengatakan belum ada pertempuran di Panjshir dan bahwa kelompoknya sedang mencari “solusi damai” untuk kebuntuan tersebut.
Taliban, yang telah terlibat dalam pembentukan pemerintah, telah menjanjikan pemerintahan yang inklusif dari berbagai kelompok etnis di negara itu.***