Para Pemimpin Afghanistan Menantang dan Menyerukan Perang terhadap Taliban

- 26 Agustus 2021, 13:15 WIB
Para pemimpin Afghanistan menyatakan perang dan menantang balik pasukan Taliban, meski berharap adanya pembicaraan.*
Para pemimpin Afghanistan menyatakan perang dan menantang balik pasukan Taliban, meski berharap adanya pembicaraan.* /Pixabay/Chicken Online.

PR CIREBON - Setelah pengambilalihan Taliban atas Afghanistan, para pemimpin Afghanistan kini menantang balik pasukan Taliban.

Mantan Wakil Presiden Afghanistan Amrullah Saleh dan Ahmad Massoud yang telah pindah ke Lembah Panjshir, menyerukan perang terhadap Taliban.

Lembah Panjshir, dikelilingi oleh puncak tinggi Hindu Kush 125 km (78 mil) utara Kabul, Ahmad Massoud dan Amrullah Saleh mengirimkan seruan perang kepada Taliban dari sana.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Hari Ini, 26 Agustus 2021: Libra, Scorpio, dan Sagitarius Pastikan Menuliskan Beberapa Ide

Saleh, menentang dan menyatakan dirinya sebagai pejabat presiden negara itu setelah Presiden Ashraf Ghani melarikan diri dari masuknya Taliban secara dramatis ke Kabul.

Dia telah meminta para pengikutnya untuk berkumpul di Panjshir untuk memerangi Taliban.

Saleh yang menjabat sebagai wakil presiden pertama sejak Februari 2020 – telah menjadi anggota Aliansi Utara anti-Taliban pada 1990-an bersama dengan ayah Massoud, mendiang Ahmad Shah Massoud.

Baca Juga: Bantah Teori Kebocoran Virus Covid-19 di Negaranya, Tiongkok Minta WHO Selidiki Laboratorium AS

Ahmad Shah Massoud dikenal sebagai Singa Panjshir setelah ia berhasil mempertahankan wilayah tersebut selama Perang Soviet-Afghanistan pada 1980-an.

Dia kemudian, di Aliansi Utara, memimpin perlawanan sengit melawan Taliban sampai dia dibunuh oleh al-Qaeda pada September 2001.

Massoud, pemimpin Front Perlawanan Nasional Afghanistan, menegaskan bahwa pasukannya siap untuk memerangi Taliban.

Baca Juga: Okky Lukman Ulang Tahun, Iis Dahlia: Selalu Ceria dan Penuh Tawa

Massoud mengatakan dia akan mengikuti jejak ayahnya dan tidak akan pernah menyerah pada Taliban.

“Saya menulis dari Lembah Panjshir hari ini, siap untuk mengikuti jejak ayah saya, dengan pejuang Mujahidin yang siap untuk sekali lagi menghadapi Taliban,” tulisnya di surat kabar Washington Post, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera.

“Kami memiliki gudang amunisi dan senjata yang telah kami kumpulkan dengan sabar sejak zaman ayah saya karena kami tahu hari ini mungkin akan datang,” lanjutnya.

Baca Juga: Update Kode Redeem 'FF' Free Fire Terbaru 26 Agustus 2021, Klaim 10 Kodenya dan Dapatkan Banyak Keuntungan

Dia menambahkan bahwa pasukannya yang dilaporkan berjumlah lebih dari 6.000 akan membutuhkan dukungan internasional.

Dia meminta bantuan dari Prancis, Eropa, AS, dan dunia Arab, dengan mengatakan bahwa mereka telah membantu ayahnya dalam memerangi Soviet dan Taliban 20 tahun lalu.

Sementara dia siap untuk berperang, Massoud mengatakan, dia masih berharap untuk mengadakan pembicaraan damai dengan Taliban.

Baca Juga: Wanita yang Kabur dari Afghanistan Sebut Taliban Berhubungan Badan dengan Mayat

“Kami ingin membuat Taliban menyadari bahwa satu-satunya jalan ke depan adalah melalui negosiasi,” katanya kepada Reuters melalui telepon dari kubunya di Panjshir, di mana ia telah mengumpulkan sisa-sisa unit tentara reguler dan pasukan khusus serta pejuang milisi lokal.

“Kami tidak ingin perang pecah,” lanjutnya.

Pemimpin Tajik telah menyerukan pemerintah yang inklusif dan berbasis luas di Kabul yang mewakili berbagai kelompok etnis Afghanistan dan mengatakan "rezim totaliter" tidak boleh diakui oleh masyarakat internasional.

Baca Juga: Klaim Segera 10 Kode Redeem ML Terbaru yang Dirilis Moonton Hari Kamis, 26 Agustus 2021

Sementara itu, Zabihullah Mujahid, juru bicara Taliban, mengatakan belum ada pertempuran di Panjshir dan bahwa kelompoknya sedang mencari “solusi damai” untuk kebuntuan tersebut.

Taliban, yang telah terlibat dalam pembentukan pemerintah, telah menjanjikan pemerintahan yang inklusif dari berbagai kelompok etnis di negara itu.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah