Ungkap Dukungan pada Asia Tenggara, Kamala Harris Sebut Tiongkok Lakukan Intimidasi Soal Laut China Selatan

- 25 Agustus 2021, 16:15 WIB
Dalam kunjungannya ke Asia, Wakil Presiden AS Kamala Harris mengecam Tiongkok, menyebutnya lakukan intimidasi terkait Laut China Selatan.
Dalam kunjungannya ke Asia, Wakil Presiden AS Kamala Harris mengecam Tiongkok, menyebutnya lakukan intimidasi terkait Laut China Selatan. /REUTERS

PR CIREBON – Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris menuduh Tiongkok menggunakan pemaksaan dan intimidasi untuk mendukung klaim yang melanggar hukum di Laut China Selatan.

Kamala Harris juga mengajak negara-negara Asia untuk ‘melawan’ Tiongkok dan menopang kredibilitas AS setelah penarikan yang menyebabkan kekacauan dari Afghanistan.

Hal itu dituturkan Kamala Harris selama perjalanan tujuh hari ke Singapura dan Vietnam yang bertujuan untuk menghadapi pertumbuhan keamanan dan pengaruh ekonomi Tiongkok secara global.

Baca Juga: Simak Hal yang Membuat Anda Sangat Sukses Berdasarkan Bulan Kelahiran, Agustus Berpendirian!

AS telah menyebut persaingan dengan Tiongkok sebagai ujian geopolitik terbesar abad ini.

“Kami tahu bahwa Beijing terus memaksa, mengintimidasi, dan mengklaim sebagian besar Laut China Selatan,” kata Harris dalam pidatonya di Singapura.

"Tindakan Beijing terus merusak tatanan berbasis aturan dan mengancam kedaulatan negara," ujarnya.

Baca Juga: Donald Trump Dicemooh para Pendukungnya Usai Merekomendasikan Vaksin Covid-19 di Alabama

“Amerika Serikat berdiri bersama sekutu dan mitra kami dalam menghadapi ancaman ini,” ia menambahkan, seperti dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera.

Tiongkok mengklaim hampir semua wilayah di laut yang kaya sumber daya itu.

Laut China Selatan dilalui perdagangan pengiriman triliunan dolar setiap tahun, dan klaim kepemilikan juga berasal dari empat negara Asia Tenggara serta Taiwan.

Baca Juga: Besok Kamis Diramalkan Jadi Hari Keberuntungan 2 Zodiak Berikut Ini, Apakah Anda Termasuk?

Beijing telah dituduh menyebarkan berbagai perangkat keras militer, termasuk rudal anti-kapal dan rudal udara di wilayah itu.

Mereka mengabaikan keputusan pengadilan internasional 2016 di Den Haag yang menyatakan klaim historisnya atas sebagian besar perairan tidak berdasar.

Ketegangan telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir antara Beijing dan negara Asia lain.

Baca Juga: Tes Psikologi: Mana yang Menurutmu Bukan Keluarga? Jawabanmu akan Ungkap Banyak Hal Terkait Kepribadianmu

Filipina misalnya, marah setelah ratusan kapal Tiongkok terlihat di dalam Zona Ekonomi Eksklusif negara itu, sementara Malaysia mengerahkan jet tempur untuk mencegat pesawat militer Tiongkok yang muncul di lepas pantai.

Di tengah persaingan tersebut, Angkatan Laut AS secara teratur melakukan operasi kebebasan navigasi melalui perairan yang disengketakan dan ditentang Tiongkok.

Tiongkok menyebut tindakan itu tidak membantu mempromosikan perdamaian atau stabilitas.

Baca Juga: Kabar Duka! Drummer Band Legendaris Rolling Stones Charlie Watts Dikabarkan Meninggal Dunia

Harris mengatakan bahwa Laut China Selatan sangat penting bagi keamanan dan kemakmuran negara.

Ia  menambahkan bahwa kemitraan AS di Singapura, di Asia Tenggara, dan di seluruh Indo-Pasifik adalah prioritas utama.

Dia juga berusaha menghilangkan kekhawatiran bahwa meningkatnya ketegangan AS-Tiongkok dapat memaksa negara-negara yang memiliki hubungan kuat dengan kedua ekonomi utama dunia itu untuk memilih pihak.

Baca Juga: Simak, 3 Zodiak Ini Sedang Tersesat dalam Cinta, Apakah Anda Salah Satunya?

“Keterlibatan kami di Asia Tenggara dan Indo-Pasifik tidak bertentangan dengan satu negara, juga tidak dirancang untuk membuat siapa pun memilih antar negara,” katanya.

Bagian lain dari tugas Harris selama kunjungan itu juga untuk meyakinkan para pemimpin di kawasan Asia Tenggara bahwa komitmen AS untuk kawasan termasuk yang utama.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah