Taliban Nyatakan Pendiri Mereka Mullah Abdul Ghani Baradar Telah Kembali ke Afghanistan

- 18 Agustus 2021, 14:00 WIB
Taliban menyampaikan kalau salah satu pendiri dan pemimpin mereka yaitu, Mullah Abdul Ghani Baradar, telah kembali ke Afghanistan.
Taliban menyampaikan kalau salah satu pendiri dan pemimpin mereka yaitu, Mullah Abdul Ghani Baradar, telah kembali ke Afghanistan. //Reuters

PR CIREBON - Taliban mengatakan bahwa salah satu pemimpin dan pendirinya, Mullah Abdul Ghani Baradar, telah kembali ke Afghanistan pada Selasa, 17 Agustus 2021.

Kembalinya pemimpin Taliban, Mullah Abdul Ghani Baradar, ke Afghanistan tersebut merupakan yang pertama kalinya selama 10 tahun lebih.

Seorang juru bicara Taliban di akun media sosialnya menyampaikan, Mullah Abdul Ghani Baradar, kepala kantor politik Taliban, telah tiba di Kandahar bersama dengan sebuah delegasi.

Baca Juga: Menegangkan, Adegan Tarung Uhm Ki Joon dan Kim So Yeon di The Penthouse 3 Justru Dibalut Tawa saat Syuting!

Video yang diunggah di Twitter oleh juru bicara itu menunjukkan orang-orang keluar dari pesawat.

Mereka mendapat sorakan dari masyarakat di sekitar yang tertuju pada seorang pria yang diyakini sebagai Baradar.

Dalam grafik video itu juga dikatakan bahwa dia sudah tiba di Afghanistan dari Qatar.

Baca Juga: Taliban Ambil Alih Afghanistan, Rusia Sebut Kabul Lebih Aman Dibanding Saat Dipimpin Presiden Ashraf Ghani

Video tersebut menunjukkan pesawat Qatar C17 di Bandara Kandahar.

Lokasi video diverifikasi oleh Reuters yang membandingkan data medan dengan daerah sekitarnya.

Selain itu, data pelacakan penerbangan juga menunjukkan pesawat Qatar C17 Globemaster cocok dengan tanda registrasi pesawat yang terlihat dalam video yang terbang di sekitar Bandara Kandahar.

Baca Juga: Pangeran Harry Berencana Boyong Kru Film Dokumenter ke Inggris, Pakar Kerajaan: Melanggar Privasi Sendiri

Video itu diunggah pada hari Selasa, tetapi tanggal ketika rekaman itu diambil tidak dapat diverifikasi secara independen.

Baradar ditangkap pada 2010 di Pakistan tetapi dibebaskan dari penjara pada 2018 atas permintaan pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump.

Setelah itu, dia pun dapat berpartisipasi dalam pembicaraan damai yang lalu.***

Editor: Aliyah Bajrie

Sumber: Al Arabiya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah