Tegaskan Sikap, Uni Eropa Sebut Bersedia Kerja Sama dengan Taliban Hanya Jika Hormati Hak Fundamental

- 18 Agustus 2021, 11:30 WIB
Ilustrasi bendera Uni Eropa - Uni Eropa menanggapi pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban. Mereka menyebut akan bekerja sama jika Taliban hormati hak fundamental.
Ilustrasi bendera Uni Eropa - Uni Eropa menanggapi pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban. Mereka menyebut akan bekerja sama jika Taliban hormati hak fundamental. //Freepik

PR CIREBON – Uni Eropa menyebut mereka hanya akan bekerja sama dengan Taliban jika kelompok itu menghormati hak-hak fundamental, termasuk hak-hak perempuan.

Bukan hanya itu, Uni Eropa juga berharap Taliban akan mencegah penggunaan wilayah Afghanistan oleh teroris.

Pernyataan soal Taliban dan Afganistan itu diutarakan oleh kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell pada Selasa, 17 Agustus 2021 waktu setempat.

Baca Juga: Kehilangan Kemampuan Penciuman? Inilah Cara Sederhana Pulihkan Anosmia

Josep Borrell menguraikan sikap Uni Eropa dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan darurat para menteri luar negeri Uni Eropa.

Pertemuan itu sengaja digelar untuk membahas perebutan cepat ibukota Afghanistan Kabul oleh Taliban.

"Saya belum mengatakan bahwa kami akan mengakui Taliban," kata Borrell pada konferensi pers, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.

Baca Juga: Jurnalis Tiongkok yang Ditangkap Usai Laporkan Awal Pandemi Covid-19 Disebut Alami Masalah Kesehatan

"Saya baru saja mengatakan bahwa kita harus berbicara dengan mereka untuk segalanya, bahkan untuk mencoba melindungi wanita dan anak perempuan. Bahkan untuk itu, Anda harus berhubungan dengan mereka," tambahnya.

Taliban, dalam jumpa pers resmi pertama mereka sejak perebutan Kabul, mengatakan mereka menginginkan hubungan damai dengan negara lain.

Taliban juga mengatakan mereka akan menghormati hak-hak perempuan dalam kerangka hukum Islam.

Baca Juga: Atlet Afghanistan Minta Tolong Agar Bisa Tampil di Paralimpiade Tokyo

Pengumuman itu dibuat saat Amerika Serikat dan sekutu Barat mengevakuasi diplomat dan warga sipil, sehari setelah adegan kekacauan di bandara Kabul.

Borrell mengatakan prioritas Uni Eropa adalah mengevakuasi stafnya dan pembantu di Afghanistan dari Kabul.

Dia menyebutkan jumlah penduduk setempat yang telah bekerja untuk Uni Eropa hampir 400 orang, termasuk keluarga.

Baca Juga: Sekjen NATO Sebut Kegagalan Kepemimpinan Pemerintah Afghanistan Sebabkan Pengambilalihan oleh Taliban

Spanyol telah menawarkan diri untuk bertindak sebagai pusat penerimaan orang-orang ini sebelum mereka dikirim ke negara-negara Uni Eropa yang telah menawarkan mereka perlindungan.

“Bantuan kemanusiaan untuk Afghanistan harus dipertahankan dan bahkan ditingkatkan, tetapi bantuan hanya akan diberikan kepada pemerintah Afghanistan jika persyaratannya terpenuhi,” ujar Borrell.

Ia menambahkan bahwa dialog kedua pihak segera diperlukan untuk mencegah potensi bencana migrasi dan krisis kemanusiaan.

Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot 18 Agustus 2021: Aries Dipengaruhi Orang, Cancer Perkataanmu Melukai Orang Lain

"Kita harus menghubungi pihak berwenang di Kabul. Taliban telah memenangkan perang, jadi kita harus berbicara dengan mereka," tandasnya.

Borrell menempatkan jatuhnya Kabul ke tangan Taliban sebagai peristiwa geopolitik paling penting sejak invasi Rusia ke Krimea pada tahun 2014.

"Ini akan berdampak pada keseimbangan geopolitik dunia," katanya.

Ia menambahkan bahwa Uni Eropa harus bekerja lebih erat dengan negara-negara seperti Turki, Iran, Pakistan, Rusia, dan Tiongkok.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah