PR CIREBON – Sebuah klaim baru oleh media Barat menyebut bahwa pemerintah Tiongkok menggunakan kampanye pengaruh 'agresif' pada tanggapan WHO terhadap wabah awal Covid-19.
Pengaruh ‘agresif’ yang dilancarkan Tiongkok itu disebut menyebabkan WHO kehilangan kesempatan untuk menghentikan pandemi Covid-19.
Investigasi oleh media The Sunday Times menyebutkan upaya Tiongkok untuk mengontrol pengambilan keputusan agensi, investigasi sabotase, dan bahkan pengangkatan pejabat.
Laporannya mengklaim bahwa independensi WHO telah terkikis sebelum penyebaran global virus Corona pada awal 2020.
Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Daily Mail, publikasi tersebut mengklaim bahwa WHO gagal untuk secara terbuka menantang kesalahan informasi Tiongkok.
WHO juga menunda menyatakan keadaan darurat internasional, dan mencegah pemerintah dunia menempatkan larangan perjalanan di Tiongkok untuk melindungi ekonominya.
Publikasi itu juga mengatakan bahwa para pejabat menyetujui 'kesepakatan ruang belakang' dengan Tiongkok untuk mempermudah penyelidikan tentang asal-usul Covid-19.