Di bawah pemerintahan Taliban antara tahun 1996 dan 2001, wanita tidak bisa bekerja, anak perempuan tidak diizinkan bersekolah dan perempuan harus menutupi wajah mereka dan ditemani oleh kerabat laki-laki jika mereka ingin keluar dari rumah.
Melanjuti hal itu, Guterres akan memberi pengarahan kepada Dewan Keamanan PBB tentang Afghanistan.
Dalam pernyataan 3 Agustus, yang disetujui secara konsensus, 15 anggota dewan menyatakan bahwa mereka tidak mendukung pemulihan aturan Taliban.
"Pesan yang saya kirim ke dewan hari ini adalah melakukan segalanya untuk mencegah kekerasan lebih lanjut dan memastikan transisi yang teratur ke pemerintahan transisi," ujar Duta Besar Afghanistan untuk PBB, Ghulam Isaczai.
Guterres sebelumnya memperingatkan bahwa Afghanistan berada di luar kendali dan meminta Taliban untuk menghentikan serangan mereka.
Baca Juga: Jadwal TV Hari Ini, Senin 16 Agustus 2021: Trans TV, SCTV, NET TV, dan TVRI
PBB memiliki sekitar 3.000 anggota staf nasional dan sekitar 300 karyawan internasional di Afghanistan.
Dujarric mengatakan beberapa staf telah dipindahkan ke Kabul tetapi tidak ada yang dievakuasi dari negara itu.
"PBB tetap bertekad untuk berkontribusi pada penyelesaian damai, mempromosikan hak asasi manusia semua warga Afghanistan, terutama perempuan dan anak perempuan.