Warga Australia Kemungkinan Akan Hadapi Lockdown Covid-19 yang Lebih Lama Pasca Protes Massal yang 'Sembrono'

- 26 Juli 2021, 10:00 WIB
Ilustrasi. Aksi protes anti-lockdown  di sejumlah negara bagian di Australia pada Minggu, 25 Juli 2021, memicu adanya perpanjangan penguncian.
Ilustrasi. Aksi protes anti-lockdown di sejumlah negara bagian di Australia pada Minggu, 25 Juli 2021, memicu adanya perpanjangan penguncian. /REUTERS/Loren Elliott

PR CIREBON- New South Wales Australia mencatat peningkatan harian tertinggi kedua tahun ini dalam kasus Covid-19 yang didapat secara lokal pada hari Minggu, 25 Juli 2021 setelah ribuan orang bergabung dengan protes anti-lockdown.

Perdana Menteri negara bagian terpadat di Australia, Gladys Berejiklian menuturkan kepada wartawan bahwa kasus Covid-19 meningkat pasca protes lockdown tersebut terjadi.

“Sehubungan dengan protes (lockdown) kemarin, dapatkah saya mengatakan betapa jijiknya saya. Itu menghancurkan hati saya,” tuturnya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Malay Mail.

 Baca Juga: Astrologi Baca Kehidupan Keluarga Wanita Zodiak Aries: Tetap Jadi Pemimpin

“Mudah-mudahan tidak menjadi kemunduran, tapi bisa saja,” katanya.

Diketahui, ada 141 kasus Covid-19 yang dilaporkan, turun dari 163 kasus sehari sebelumnya.

Wabah yang dimulai pada bulan Juni, didorong oleh varian Covid-19 Delta yang sangat menular, dan sekarang telah menginfeksi 2.081 orang di New South Wales.

 Baca Juga: Ramalan Horoskop Hari Ini, 26 Juli 2021: Capricorn, Aquarius, dan Pisces Jadilah Kuat dan Orang Tahu Pikiranmu

Dikecam karena peluncuran vaksin yang lambat, Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan lebih banyak pasokan vaksin tidak akan memastikan New South Wales keluar dari lockdown, tetapi yang dibutuhkan adalah penguncian yang efektif dan ditegakkan dengan benar.

Halaman:

Editor: Arman Muharam

Sumber: Malay Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x