Roket Mendarat Dekat Istana Kepresidenan Saat Salat Idul Adha Berlangsung, Presiden Afghanistan Tak Bergeming

- 21 Juli 2021, 15:00 WIB
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani tak bergeming saat didekatnya dihujani roket.
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani tak bergeming saat didekatnya dihujani roket. /Instagram @ashrafghani.af

PR CIREBON - Kabar mengejutkan dari Afghanistan, dimana Istana Kepresidenan dihujani roket ketika Salat Idul Adha sedang berlangsung.

Meski ada roket yang jatuh di dekatnya, Presiden Ashraf Ghani yang hadir dan melakukan Salat Idul Adha tidak bergeming terhadap ledakan keras.

Presiden Ashraf Ghani terus melanjutkan Salat Idul Adha dengan khusyuk dan tanpa rasa takut, bahkan beliau menyelesaikan ibadahnya tersebut.

Baca Juga: Vicky Prasetyo Dituntut 8 Bulan Penjara Atas Dugaan Pencemaran Nama Baik, Angel Lelga: Saya Sudah Lega

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Aljazeera, setidaknya ada tiga roket yang mendarat di dekat Istana Kepresidenanan Afganistan di Kabul saat Presiden Ashraf Ghani mengadakan Salat di luar ruangan untuk menandai perayaan Idul Adha untuk umat muslim.

Dipastikan kalau tidak ada korban luka dari kejadian tersebut dan roket mendarat di luar halaman Istana yang dijaga ketat, kata Mirwais Stanikzai, juru bicara menteri dalam negeri Afghanistan.

Video dari kejadian tersebut menuai berbagai tanggapan, pasalnya Presiden Ashraf Ghani tetap tenang dan terus melanjutkan Salat meskipun ledakan keras di sekitarnya.

Baca Juga: Resep 3 Minuman Menyegarkan yang Mudah Dibuat di Rumah, Cocok untuk Hari yang Melelahkan

Diketahui bahwa tiga roket tersebut merupakan perbuatan dari kelompok teroris ISIS.

Roket-roket yang ditembakkan sekitar pukul 8 pagi waktu setempat terdengar di daerah zona hijau yakni, tempat yang dijaga ketat. Mulai dari Istana Kepresidenan sampai beberapa kedutaan termasuk milik Amerika Serikat.

Dalam pidatonya, Presiden Ashraf Ghani yang disiarkan media lokal mengungkapkan bahwa Istana Presiden memang sudah ditargetkan termasuk daerah zona hijau di Kabul dengan tujuh roket.

Baca Juga: Sebut Dirinya 'Kesambet' Karena Beri Hadiah untuk Nagita Slavina, Raffi Ahmad: Engga Ada Romantisnya kan Gua

Serangan itu ternyata bertepatan dengan serangan Taliban yang sedang gencar di seluruh negeri.

Hal ini berkaitan dengan adanya penarikan pasukan Amerika Serikat dari Afganistan, sehingga keadaan semakin memanas.

Tidak seperti beberapa tahun sebelumnya, Taliban tidak mengumumkan gencatan senjata selama liburan hari raya.

Baca Juga: Inilah Langkah-langkah untuk Hindari Dampak Covid-19 Bagi Kesehatan, Utamanya Reproduksi

Meskipun ada seruan mendesak dari masyarakat sipil Afghanistan dan masyarakat internasional untuk mengakhiri pertempuran, kenyataannya serangan tetap terjadi.

Presiden Ashraf Ghani menjelaskan kalau hari raya Idul Adha ini dinamai pasukan Afghanistan untuk menghormati pengorbanan dan keberanian orang yang telah berjuang selama tiga bulan terakhir.

“Taliban tidak memiliki niat dan kemauan untuk perdamaian,sementara kami telah membuktikan bahwa kami memiliki niat, kemauan dan pengorbanan untuk perdamaian,” ucap Presiden Ashraf Ghani.

Baca Juga: Suka Pedas? Cek 3 Resep Berbahan Cabai yang Mudah Dibuat di Rumah

Pada hari Senin, 15 Juli 2021, misi diplomatik dan perwakilan NATO di Kabul mendesak Taliban untuk menghentikan serangan.

Hanya beberapa jam setelah kelompok itu dan pemerintah Afghanistan gagal menyepakati gencatan senjata pada pembicaraan mereka di Doha.

Disebutkan Presiden Ashraf Ghani, selama perseteruan ini sudah banyak orang tidak bersalah menjadi korbannya.

 

“Ini telah mengakibatkan hilangnya nyawa orang Afghanistan yang tidak bersalah, termasuk melalui pembunuhan yang ditargetkan secara berkelanjutan, “ ucap Presiden Ashraf Ghani.

Selain itu, pemindahan penduduk sipil, penjarahan dan pembakaran gedung, penghancuran infrastruktur vital, dan kerusakan jaringan komunikasi juga terjadi di Afghanistan.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah