Roket-roket yang ditembakkan sekitar pukul 8 pagi waktu setempat terdengar di daerah zona hijau yakni, tempat yang dijaga ketat. Mulai dari Istana Kepresidenan sampai beberapa kedutaan termasuk milik Amerika Serikat.
Dalam pidatonya, Presiden Ashraf Ghani yang disiarkan media lokal mengungkapkan bahwa Istana Presiden memang sudah ditargetkan termasuk daerah zona hijau di Kabul dengan tujuh roket.
Serangan itu ternyata bertepatan dengan serangan Taliban yang sedang gencar di seluruh negeri.
Hal ini berkaitan dengan adanya penarikan pasukan Amerika Serikat dari Afganistan, sehingga keadaan semakin memanas.
Tidak seperti beberapa tahun sebelumnya, Taliban tidak mengumumkan gencatan senjata selama liburan hari raya.
Baca Juga: Inilah Langkah-langkah untuk Hindari Dampak Covid-19 Bagi Kesehatan, Utamanya Reproduksi
Meskipun ada seruan mendesak dari masyarakat sipil Afghanistan dan masyarakat internasional untuk mengakhiri pertempuran, kenyataannya serangan tetap terjadi.
Presiden Ashraf Ghani menjelaskan kalau hari raya Idul Adha ini dinamai pasukan Afghanistan untuk menghormati pengorbanan dan keberanian orang yang telah berjuang selama tiga bulan terakhir.
“Taliban tidak memiliki niat dan kemauan untuk perdamaian,sementara kami telah membuktikan bahwa kami memiliki niat, kemauan dan pengorbanan untuk perdamaian,” ucap Presiden Ashraf Ghani.