Varian Delta Jadi Penyebab 80 Persen Kasus Covid-19 di AS, Anthony Fauci: Vaksin Masih Efektif

- 21 Juli 2021, 07:45 WIB
Ilustrasi Covid-19 - Covid-19 varian Delta ternyata telah menjadi penyebab 80 persen kasus Covid-19 di AS, meski selama ini vaksin masih ampuh mengatasinya.
Ilustrasi Covid-19 - Covid-19 varian Delta ternyata telah menjadi penyebab 80 persen kasus Covid-19 di AS, meski selama ini vaksin masih ampuh mengatasinya. //Pixabay/Johaehn.

PR CIREBON - Covid-19 varian Delta kini telah menyebar di banyak negara termasuk Amerika Serikat, atau AS.

Dan ternyata, penyebab lebih dari 80% kasus baru Covid-19 di AS ini adalah virus corona varian Delta.

Namun disebutkan, bahwa vaksin resmi tetap lebih dari 90% efektif dalam mencegah meningkatnya kematian di AS, akibat Covid-19 varian Delta.

Baca Juga: Tangan Kanan Aung San Suu Kyi Meninggal di Penjara, Junta Militer Myanmar: Dia Miliki Gejala Covid-19

Hal itu disampaikan oleh pakar penyakit menular AS, Anthony Fauci selama sidang Senat AS pada hari Selasa, 20 Juli 2021. 

 

Asal usul virus corona baru telah menjadi isu partisan yang memanas di AS.

Dengan Partai Republik mendesak penyelidikan lebih lanjut apakah itu dikembangkan di laboratorium di Wuhan, Tiongkok.

Baca Juga: Presiden Jokowi Perpanjang PPKM Darurat, Zubairi Djoerban: Saya Harap Kita Tetap Berperilaku Sesuai Realita

Biden pada akhir Mei meminta para pembantunya untuk menyelidiki asal-usul virus dan melaporkan kembali kepadanya dalam waktu 90 hari.

Teori yang lebih umum adalah bahwa virus itu berasal dari hewan, mungkin kelelawar, dan ditularkan ke manusia.

Tak hanya itu, varian Delta yang lebih menular pertama kali ditemukan di India awal tahun ini.

Baca Juga: Tanggapi Perpanjangan PPKM Darurat, dr. Tirta: Masih Bisa Bertahan Kawan?

Sejak itu, varian Delta ini menjadi versi virus yang dominan di AS dan banyak negara lain. Telah terdeteksi di lebih dari 90 negara di seluruh dunia.

Kematian akibat Covid-19 di AS rata-rata 239 per hari selama seminggu terakhir, hampir 48% lebih tinggi dari minggu sebelumnya. 

Hal itu disampaikan Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS Rochelle Walensky mengatakan selama persidangan.

Baca Juga: Sampaikan Selamat Idul Adha, Joe Biden Ucap 'Insya Allah' Dunia Bangkit dari Pandemi dan Bisa Ibadah Haji Lagi

Diketahui, sejumlah besar persediaan vaksin AS yang tidak terpakai akan cepat kedaluwarsa dalam beberapa minggu mendatang jika umur simpan tidak diperpanjang.

CDC sedang meninjau data dari beberapa kelompok orang yang divaksinasi untuk menentukan berapa lama perlindungan dari suntikan Covid-19 berlangsung.

Dan akan menggunakan informasi itu untuk menentukan peran potensial suntikan booster tambahan.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah