Dia dinyatakan meninggal di tempat kejadian dan dokter mengatakan tubuhnya sudah kaku dari efek racun.
“Polisi dan dokter datang untuk memeriksanya dan memberi tahu kami bahwa dia tidak memiliki denyut nadi sehingga mereka mencoba untuk menghidupkannya kembali,” ungkap adik Alvarez, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Daily Mail.
Baca Juga: 4 Resep dari Jeruk Bali Menyehatkan yang Cocok Dinikmati di Waktu Santai
“Mereka tidak berhasil karena racun kobra terlalu kuat. Kami tidak tahu bagaimana kami bisa menerima apa yang terjadi padanya,” sambungnya.
Keluarganya telah mengatur pemakaman kecil di rumah dan akan menguburkan jenazahnya akhir pekan ini.
Sementara itu, penduduk setempat yang marah membunuh ular kobra tersebut.
Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkah PPKM Darurat Diperpanjang hingga 2 Agustus 2021?
“Racun ular dapat menyebabkan kelumpuhan yang terjadi pada manusia,” jelas Petugas Kesehatan Provinsi Dr Anna de Guzman.
“Kelumpuhan ini bisa menghentikan pernapasan korban, mempengaruhi aliran oksigen dalam tubuh, dan akhirnya menghentikan detak jantung,” lanjutnya.
Kobra Filipina Utara secara luas diakui sebagai salah satu ular paling mematikan di dunia.