Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Daily Mail, fasilitas yang mengawasi kasusnya yakni rumah sakit Policlinico Milan dan Universitas Milan mengatakan mereka tidak memiliki rinciannya.
Sedangkan Raffaele Gianotti, dokter kulit yang merawatnya, meninggal pada Maret hanya beberapa hari sebelum WHO memimpin tim meminta penelitian lebih lanjut ke pasien.
Baca Juga: Kabar Duka, Pedangdut Neneng Anjarwati Meninggal Dunia, Elvy Sukaesih: Innalilahi
Tim telah merekomendasikan untuk mencari kemungkinan kasus Covid-19 di negara lain yang mendahului kasus pertama yang dikonfirmasi di Wuhan.
Para peneliti mengatakan memeriksa kasus-kasus yang diduga sebelumnya dapat membantu memperkuat garis waktu penyebaran awal virus.
Untuk melakukan hal itu, tim WHO telah meminta bank darah di beberapa negara untuk menguji sampel dari akhir 2019 untuk mengetahui adanya antibodi virus Corona.
Baca Juga: Tanggapi Surat Terbuka Pihak Keluarga dr. Lois, Muannas Alaidid: Edan Memang
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa individu terinfeksi Covid-19 sebelum kasus pertama virus dilaporkan di daerah mereka, tetapi kasus wanita Italia itu tetap menjadi salah satu yang paling menarik.
Tes darah yang diambil dari wanita itu pada Juni 2020 dinyatakan positif antibodi virus Corona.
Beberapa bulan sebelumnya, pada 10 November 2019, sampel kulit wanita itu diambil oleh Dr. Gianotti.