Seorang warga bernama Mohammed Fadhil, mengatakan itu adalah bencana.
“Tidak ada respons cepat terhadap api, tidak cukup petugas pemadam kebakaran. Orang sakit dibakar sampai mati. Ini bencana," katanya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera.
Saat beberapa mayat dikumpulkan untuk dimakamkan, dengan pelayat menangis dan berdoa di atas peti mati, dan lebih dari 20 mayat yang hangus parah memerlukan tes DNA untuk mengidentifikasi mereka.
Pada bulan April, ledakan serupa di rumah sakit Covid-19 Baghdad menewaskan sedikitnya 82 orang dan melukai 110 orang.
Irak telah mencatat lebih dari 1,4 juta kasus virus Corona dan lebih dari 17.000 kematian saat infeksi harian melonjak.***