Usai Delta, Ilmuwan Khawatirkan Varian Lambda dari Peru, Diduga Sangat Menular

- 6 Juli 2021, 11:30 WIB
Ilmuwan mengkhawatirkan adanya varian Lambda yang pertama kali terindentifikasi di Peru, menyebutnya sangat menular.
Ilmuwan mengkhawatirkan adanya varian Lambda yang pertama kali terindentifikasi di Peru, menyebutnya sangat menular. /Pixabay

Data Universitas Johns Hopkins juga menunjukkan bahwa negara Amerika Selatan itu saat ini memiliki tingkat kematian tertinggi di dunia.

Di Peru, hampir 10 persen dari mereka yang terinfeksi berakhir dengan kematian, dengan tingkat hampir 600 untuk setiap 100.000 warga.

Baca Juga: Cek Kepribadian dan Kebiasaan Menarik dari Zodiak Leo, Virgo, Libra, dan Scorpio, Salah Satunya Sangat Egois

Data itu hampir dua kali lipat dari negara dengan kematian tertinggi kedua, Hongaria.

Lambda bulan lalu dinyatakan sebagai Variant of Interest oleh WHO, yang mencatat bahwa itu terkait dengan tingkat substantif penularan komunitas di beberapa negara.

“Lambda membawa sejumlah mutasi yang mungkin menyebabkan potensi peningkatan penularan atau kemungkinan peningkatan resistensi terhadap antibodi penetralisir,” kata WHO, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari New York Post.

Baca Juga: Prediksi Shio Bulan Juli 2021: Shio Tikus Pelajari Keuangan Anda, Kerbau Akan Bahagia

Para ilmuwan di Chili juga memperingatkan dalam sebuah penelitian baru-baru ini yang diterbitkan minggu lalu, bahwa efektivitas vaksin terhadap varian Lambda masih harus diteliti ulang.

“Data kami menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa mutasi yang ada pada protein lonjakan varian Lambda memberikan pelepasan antibodi penawar dan peningkatan infektivitas,” tulis para peneliti dari University of Chile di Santiago.

Menurut studi tersebut, alasan itu bisa menjelaskan mengapa Lambda dapat bertahan lebih kuat daripada varian lain.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah