"Ini adalah provokasi, tentu saja," kata Vladimir Putin, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Korea Times.
"Jelas bahwa perusak memasuki (perairan dekat Krimea) mengejar, pertama-tama, tujuan militer, mencoba menggunakan pesawat pengintai untuk menemukan bagaimana pasukan kita akan menghentikan provokasi semacam itu, untuk melihat apa yang terjadi di pihak kita, bagaimana segala sesuatunya bekerja dan di mana semuanya berada," sambungnya.
Baca Juga: Kasus Varian Delta Meningkat di Jawa Barat, Ridwan Kamil: Cara Mematikannya dengan Dilawan Prokes
Vladimir Putin mengatakan, Rusia, yang pasukannya membuat tembakan peringatan ke kapal perusak Inggris dan menjatuhkan bom di jalurnya, merespons sedemikian rupa sehingga hanya akan memberi pihak lain informasi yang diinginkan Moskow untuk mereka miliki.
Putin juga mengatakan dia melihat komponen politik dalam insiden itu, yang terjadi tak lama setelah dia bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Jenewa.
"Pertemuan di Jenewa baru saja terjadi, jadi mengapa provokasi ini diperlukan, apa tujuannya? Untuk menggarisbawahi bahwa orang-orang itu tidak menghormati pilihan Krimea untuk bergabung dengan Federasi Rusia," tuturnya.
Baca Juga: Terjadi Lonjakan Besar Kasus Covid-19 di Jawa Tengah, Ganjar Pranowo Minta 7.666 RT Lakukan Lockdown
Pada saat yang sama, Putin mengecilkan tingkat keparahan konsekuensi potensial dari insiden itu.
"Bahkan jika kita telah menenggelamkan kapal perusak Inggris di dekat Krimea, tidak mungkin dunia berada di ambang Perang Dunia Ketiga," katanya.***